Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Indonesia Jadi Contoh Toleransi Keagamaan di Dunia

Emir Chairullah
04/8/2019 08:10
Indonesia Jadi Contoh Toleransi Keagamaan di Dunia
Wapres Jusuf Kalla disaksikan Gubernur NTB Zulkieflimansyah (kiri) dan Ketua PMI NTB Ridwan Hidayat (kanan) menandatangani prasasti.(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia dengan penduduk muslim terbesar dan keberagaman suku, agama, dan ras menjadi contoh kehidupan toleransi bagi negara lain di dunia.

''Kadang-kadang kita tidak menyadari banyak negara di dunia ini yang justru ingin mencontoh kehidupan keagamaan di Indonesia,'' kata Jusuf Kalla saat mengunjungi Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Sumbawa, NTB, kemarin.

JK menekankan keberagaman yang ada di Indonesia menjadi nilai lebih untuk menyebarkan kehidupan toleransi kepada dunia, khususnya karena negara-negara Islam di Timur Tengah sudah runtuh akibat perang.

 Indonesia pun, lanjut JK, tidak lagi mengirimkan mahasiswa untuk belajar agama Islam ke Afghanistan, Suriah, Libia, Irak, dan Yaman karena negara-negara Islam tersebut tidak bisa dijadikan patokan Islam wasathiyah. ''Oleh karena itu, harapan dunia Islam, harapan kita semua bahwa Indonesia mempunyai peran besar. Apalagi, negara kita yang menganut wasathiyah yang moderat tentu menjadi upaya yang penting.''

Untuk mewujudkan Islam jalan tengah, menurut JK, Indonesia perlu kehadiran sekolah berbasis Islam atau pondok pesantren yang mengajarkan konsep moderasi tersebut.

 ''Jadi Islam wasathiyah bukan hanya dipraktikkan di Indonesia, melainkan juga diajarkan dengan cara mendidik generasi muda, mendidik siswa-siswa dari berbagai bangsa yang mempunyai pemahaman sama.''

Dalam kunjungannya, JK didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Internasional Dea Malela, Din Syamsuddin, dan Gubernur NTB ZulkiefPlt Dirjen Plt Dirjen OtdaOtdalimansyah juga menyempatkan bersilaturahim dengan pengurus Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dea Malela, tenaga guru, santri dan santriwati, serta wali santri. 

Selain itu, JK juga meresmikan 5 sekolah ramah gempa dan 3 masjid bantuan PMI. Bantuan sekolah ramah gempa dan masjid tersebut berlokasi di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Lombok Timur yang merupakan wilayah terdampak gempa bumi yang melanda NTB pada 2018.

"Anak-anak dan para guru dapat kembali melakukan kegiatan belajar mengajar dengan rasa aman karena bantuan sekolah ini dibangun dengan bahan ringan sehingga ramah gempa. Masyarakat juga dapat memanfaatkan masjid baru ini untuk beribadah,'' kata Jusuf Kalla yang juga menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI).

 Pada acara tersebut, JK juga menyaksikan secara simbolis bantuan 1 kendaraan tangki air dan 2 kendaraan ambulans dari Taiwan Economic Trade Office serta 1 kendaraan ambulans dari PT Samsung Electronic Indonesia. (Che/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya