Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Dalam sambutannya di hadapan Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan adanya harapan peningkatan tunjangan kinerja menjadi 100 % bagi aparat keamanan TNI-Polri dalam lima tahun mendatang.
"Dengan demikian tersimpan harapan kepada Bapak Presiden, kiranya tunjangan kinerja anggota TNI dan Polri di masa kepemimpinan lima tahun ke depan, Insya Allah dapat meningkat menjadi 100 % dan siap menjaga stabilitas kamtibmas agar pendapatan negara meningkat," ujar Tito saat sambutan di upacara peringatan HUT ke-73 Bhayangkara, di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/9).
Kapolri juga menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang telah meningkatkan tunjangan kinerja TNI dan Polri menjadi 70 % per 1 Juli 2018. Sehingga dirasa sangat bermanfaat untuk kesejahteraan anggota TNI-Polri.
"Kami mengucapkan terima kasih atas peningkatan tunjangan kinerja bagi personel Polri, bersama dengan TNI, sebesar 70 persen yang telah terlaksana selama satu tahun, mulai tanggal 1 Juli 2018. Peningkatan tersebut amat berarti bagi kesejahteraan personel Polri dan TNI," kata Tito.
Begitu juga dukungan berbagai pihak yang terus diberikan agar Polri dapat semakin profesional, modern, dan terpercaya, dalam menjalankan tugasnya. Bahkan melalui program promoter senantiasa menjaga stabilitas, profesionalitas dalam melaksanakan tugas keamanan, dan kenyamanan masyarakat
"Kami selaku Kapolri dan tentunya bapak Panglima TNI, memiliki visi yang sama untuk terus menjaga stabilitas kamtibmas, menuntaskan tahapan Pemilu 2019, hingga momentum pelantikan pada Oktober 2019 mendatang," terangnya.
Tito menambahkan bersama dengan TNI bekerja sama menjaga integritas persatuan menjaga keamanan negara tercinta. Begitu juga apresiasi penghargaan pengelolaan organisasi polri yang baik selama 6 tahun berturut-turut.
"Terimakasih kepada seluruh kementerian, lembaga negara, dan masyarakat yang telah mendukung Polri," lanjutnya.
Diketahui Selasa, 5 Juni 2018 Presiden Jokowi mengumumkan pemerintah akan menaikkan tunjangan kinerja bagi seluruh anggota TNI-Polri sebesar 70%. Tunjangan kinerja itu mulai diterima seluruh anggota TNI dan Polri pada Juli 2018.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan Ke-73 Hari Bhayangkara Tahun 2019 di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (10/7). Dalam amanatnya, Presiden mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan atas kerja keras yang ditunjukkan personel Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta memberikan perlindungan, pengayoman, kepada masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengajak seluruh peserta upacara mendoakan para personel Polri yang gugur dalam tugas memelihara keamanan negara kita.
"Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, memberikan balasan atas seluruh pengorbanan, perjuangan, dan pengabdian, serta memberikan kesabaran dan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan," kata Jokowi.
Sejumlah tamu undangan tampak hadir antara lain Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriah Wahid, Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin, Ketua KPU Arief Budiman, dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.
Kemudian mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra, hingga Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. (OL-09)
POLRI menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara komprehensif. Selain menjalankan fungsi penegakan hukum,
Penanganan kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) di sejumlah kantor kepolisian yang penyidiknya merupakan seorang laki-laki, harusnya peyidik perempuan.
Para perwira muda polisi itu memiliki tantangan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
Prabowo berpesan kepada 2.000 perwira tersebut untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara.
Para tersangka memiliki peran berbeda dalam sindikat tersebut, mulai dari perekrut awal, perawat bayi, pembuat dokumen palsu, hingga pengiriman bayi ke luar negeri.
Tugas Polri tidaklah mudah karena banyak persoalan internal dan eksternal yang muncul.
Idham bersama Tito telah lama melakukan kerja sama ketika mereka terlibat satuan tugas khusus penanganan peristiwa teror bom Bali II, 2005 .
Selain latar belakangnya dari Kepolisian, kata dia, Tito juga melihat bagaimana situasi dan kondisi di daerah yang cenderung bergejolak beberapa waktu lalu, seperti di Papua.
“Meski hanya ada satu calon Kapolri yang diajukan Presiden, fit and proper tes tetap akan dilaksanakan untuk mengetahui visi calon Kapolri,” ujar Puan.
Idham Azis juga menjadi salah satu tokoh reformasi promoter (profesional, modern dan terpecayan) birokrasi Polri di bawah kepemimpinan Tito.
Rencananya, pekan depan, mantan Kapolda Metro Jaya tersebut akan menjalankan fit and proper test.
Presiden juga telah mengajukan melalui surat keputusan itu ke DPR.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved