Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bhayangkara Modern Penjaga Negeri dan Pencetak Prestasi

Media Indonesia
10/7/2019 07:50
Bhayangkara Modern Penjaga Negeri dan Pencetak Prestasi
Petugas kepolisian bersiaga untuk mengantisipasi unjuk rasa dari pihak-pihak yang tidak puas atas hasil Pilpres 2019 di Kantor Bawaslu(ANTARA/ADITYA PRADANA)

PERAN Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam menjaga keamanan negara sangat terasa dalam perhelatan politik yang baru berlalu. Bahkan, Polri pun diibaratkan sebagai cooling system di dalam sebuah mesin yang memanas.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, dalam rapat dengan Komisi I DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin, menyebut tidak ada gangguan signifikan dalam proses pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April lalu. Dia menyebut kondusivitas pemilu se-rentak itu merupakan prestasi bagi bangsa Indonesia.

Kepolisian mencatat, hanya ada tiga kasus yang tak terlalu serius pada pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu. Ketiga kasus tersebut ialah penganiayaan anggota Linmas terhadap Ketua KPPS di Musi Rawas, Sumatra Selatan, serta kasus rebutan menjadi saksi parpol yang melibatkan dua kelompok warga di Sampang, Jawa Timur.

Begitu pun setelah pemilu 17 April. Sempat terjadi kerusuhan di Jakarta pada 21 dan 22 Mei, tetapi bisa diredam. Kondisi Ibu Kota pun kondusif seperti sedia kala.

Upaya pendinginan di tahun politik yang panas ini juga berhasil berkat pembentukan Satgas Nusantara oleh Polri, yang tugas utamanya mencegah dan menindak penyebar berita bohong atau hoaks serta ujaran kebencian.

Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISeSS) Bidang Kepolisian Bambang Rukminto melihat ada beberapa catatan tentang kinerja kepolisian akhir-akhir ini.

Sesuai amanat Undang-Undang No 2 Tahun 2002, tugas kepolisian ialah menjaga keamanan dan ke-tertiban masyarakat, sekaligus sebagai penegak hukum. "Secara umum keamanan dan ketertiban masyarakat relatif kondusif. Meskipun memanas karena adanya pesta demokrasi pemilu, suhu politik masih bisa terkendali. Adanya beberapa insiden masih tergolong sangat kecil," ujar Bambang saat dihubungi, kemarin.

Kesuksesan Polri bukan hanya di masa proses politik. Pada musim mudik Lebaran 2019 pun Polri dinilai sukses menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) untuk arus mudik tahun ini menurun drastis.

"Untuk angka kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan 62%. Korban meninggal dunia juga mengalami penurunan 59% apabila dibandingkan dengan tahun yang sama di 2018. (Terhitung) Dari 29 Mei sampai 7 Juni," jelas Dedi, Jumat (7/5).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengungkapkan bahwa kecelakaan yang terjadi selama arus mudik Lebaran 2019 ini turun 50%. 

Salah satu perubahan Polri di zaman modern ini ialah fungsi kehumasan yang semakin terkelola secara profesional.

Kapolri pun menyatakan perkembangan teknologi dan informasi yang pesat membuat Divisi Humas Polri dituntut bisa memperkuat sistem informasi, sistem komunikasi, dan manajemen kerja.

"Betapa peran penting humas ini sehingga tidak berlebihan dua tahun lalu saya pernah menyampaikan bahwa di Polri ada lima fungsi utama: reserse, intel, sabhara, lantas (lalu lintas), dan binmas (bimbingan masyarakat), maka harusnya saat ini berpikir bahwa humas fungsi utama yang keenam," kata Tito.

Ketua Umum Perhumas Agung Laksamana mengakui Humas Polri sudah melakukan pembenahan secara signifikan. "Artinya, Polri sudah menempatkan peran stra-tegis humas dalam institusinya. Hal ini harus diapresiasi oleh publik. Polri mampu menempatkan humas dalam mengelola reputasi serta image dari institusinya hingga timbul kepercayaan dari publik," ujar Agung.

Hal ini, lanjut Agung, karena profesionalisme Humas Polri yang memiliki kompetensi. "Mereka punya agenda setting, kemampuan riset, digital, hingga memahami ekspektasi pemangku kepentingan, membuat konten yang memiliki news worthy dan tepat sasaran," tukasnya. (Ars/Try/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya