Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
KETUA Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (8/7). Surya membawa rombongan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem dari seluruh Indonesia.
Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, mengatakan, pertemuan tersebut merupakan silaturahim dengan Presiden Jokowi. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan sehingga terpilih kembali pada Pemilihan Umum Presiden 2019.
"Ya, silaturahmi. Pak Jokowi berterima kasih atas totalitas Partai NasDem memenangkan Jokowi dua periode," kata Willy, Senin.
Dalam pertemuan yang dihadiri 50 orang baik dari DPW maupun DPP, Willy menjelaskan, pertemuan itu tidak membahas ikhwal persoalan jatah menteri kabinet. Pertemuan itu, kata dia, berlangsung santai.
Baca juga: PDIP Sebut Ada Peluang Paket Pimpinan MPR dari Lintas Koalisi
"Enggak, NasDem kan politiknya tidak politik bagi-bagi kursi, bagi-bagi posisi. Lebih banyak bicara agenda ke depan," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, lanjut dia, Ketua Umum Surya Paloh menyitir ikhwal bagaimana restorasi Indonesia harus menjadi fokus di periode kedua kepemimpinan Jokowi.
"Tadi Pak Surya menyitir bagaimana soal revolusi mental, restorasi Indonesia harus menjadi fokus periode kedua ini. Karena ini menjadi komitmen kami,” jelasnya.
Setelah ditetapkan sebagai presiden terpilih 2019-2024 oleh Komisi Pemilihan Umum, Presiden memang secara bergiliran menerima pengurus partai politik di Istana. Sebelumnya Jokowi juga sudah menerima pengurus Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa. (OL-1)
Partai NasDem menyatakan komitmennya untuk membuka ruang bagi generasi muda dalam dunia politik.
Ali Armunanto mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir, NasDem telah mempersiapkan para suksesor dari jauh-jauh hari.
NasDem telah mempersiapkan suksesi kepemimpinan dengan sangat matang.
NasDem telah mempersiapkan suksesi kepemimpinan dengan sangat matang.
Namun kenyataannya, mereka yang mampu dan memiliki penghasilan tetap seperti ASN bahkan mereka yang secara kategori ekonomi mampu justru ikut menerima bansos.
Surya Paloh mengungkapkan bahwa tren dominasi generasi muda dalam politik sudah mulai terlihat dari hasil Pilkada serentak baru-baru ini.
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved