Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Di era perkembangan teknologi yang kian pesat, peran guru tetap tidak bisa tergantikan sebagai pembentuk karakter anak bangsa dengan nilai-nilai luhur dan kebaikan.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka Kongres XXII PGRI di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (5/7).
"Guru tetaplah guru. Guru tidak bisa digantikan oleh mesin secanggih apapun. Guru yang menimbulkan empati sosial, membangun imajinasi, membangun kreativitas, serta mengokohkan semangat persatuan," ujarnya.
Baca juga: E-Rekap bisa Diterapkan di Pemilu 2024
Namun demikian, sambung Jokowi, bukan berarti guru berdiam diri dengan perkembangan teknologi. Pasalnya, jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu, kemampuan siswa-siswa menguasai teknologi harus bisa diimbangi oleh guru. Dunia virtual kini telah menjelma sebagai pengganti ruang sekolah, Google menjadi perpustakaan berjalan bagi para siswa.
Menurut Presiden, di sini guru bisa berperan mengarahkan belajar siswa agar tidak terpengaruh nilai-nilai yang bertentangan dengan budaya bangsa.
"Kita kan sering terkaget kaget, anak-anak kita mampu belajar secara mandiri. Mereka tahu jauh lebih banyak hal melalui bantuan teknologi. Peran guru harus lebih dari mengajar, tetapi juga mengelola, mengarahkan belajar siswa. Karena mereka bisa belajar di mana-mana, Kalau tidak ada yang arahkan berbahaya sekali," imbuhnya.
Kepada para guru, Presiden Jokowi juga menyinggung pentingnya menanamkan nilai-nilai toleransi pada anak didik sejak dini. Para guru diminta untuk membangun toleransi antarsuku dan etnis di sekolah.
Ia tidak menginginkan konstasi politik malah memicu perbedaan dan permusuhan sesama anak bangsa.
"Tolong ini juga selalu diingatkan kepada para murid para siswa. Bahwa negara ini negara besar jadi perlu diingatkan sejak dini. Karena sedih kadang-kadang urusan pemilihan bupati, pemilihan wali kota pemilihan gubernur pemilihan presiden jadi nggak saling sapa, antartetangga, gak saling omong antarteman," kata Jokowi. (OL-8)
AUFA Luqmana,17, membeli mobil pikap Esemka bekas, untuk membuktikan keseriusan gugatannya atas wanprestasi Presiden ke-7 Jokowi
Kenapa Jokowi melakukan itu? Kenapa dia malah membuka front pertempuran politik dan menambah musuh baru? Panikkah dia?
Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menekankan Partai Demokrat tidak pernah berurusan dengan polemik ijazah palsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Rampai Nusantara menekankan pentingnya publik untuk kembali pada diskursus yang membangun.
"Saya lihat dari tahun 2014 sampai tahun ini, kasus-kasus kebakaran hutan ini sudah sangat menurun sekali. Sudah menurun hampir 80-85 persen," kata Gibran.
Polda Metro Jaya untuk segera menuntaskan kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi demi kepastian hukum dan tak berlarut-larut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved