Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PARTAI Demokrat membuka diri merapat ke koalisi partai pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Namun, kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengungkapkan, pihaknya masih menunggu tawaran konkret dari Jokowi sembari menunggu keputusan dari Mejelis Tinggi Partai Demokrat.
"Partai Demokrat masih berduka sampai nanti 40 hari tanggal 10 Juli (wafatnya Ani Yudhoyono). Setelah 10 Juli, nanti dalam rapat majelis tinggi partai kami akan sampaikan di sana. Nanti majelis tinggi partai akan menyampaikan keputusannya," kata Hinca saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Minggu (30/6).
Baca juga: Jokowi Bahagia Jika Prabowo Hadir ke Pelantikannya
Menyoal wacana kursi menteri untuk Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Hinca mengatakan pihaknya masih harus menimang posisi yang akan ditawarkan bagi putra Presiden ke-6 Susulo Bambang Yudhoyono itu.
Terkait ajakan Presiden terpilih Jokowi untuk bersatu, Hinca menghargainya dan menyatakan sekarang memang saatnya bekerja sama dalam membangun bangsa.
"Sekarang saatnya kita bekerja bersama. Ajakan beliau saya kira baik, karena bangsa negara ini tidak bisa diurus hanya oleh satu dua orang, tapi sama-sama. Saya kira itu ajakan negarawan," ujarnya.
Namun, sambung dia, Partai Demokrat tidak mau besar rasa dengan ajakan JOkowi tersebut. Menurutnya, pernyataan yang disampaikan Jokowi terbilang umum. Oleh karenanya Demokrat akan terlebih dulu melihat peta perpolitikan ke depan.
Setelah Mahkamah Konstitusi menolak permohonannya tentang perselisihan hasil Pemilu Presiden, Prabowo Subianto mengembalikan mandat yang dia terima pada pemilu presiden lalu ke lima partai pengusungnya. Prabowo juga membebaskan partai-partai itu menentukan langkah politik selanjutnya.
Menindaklanjuti putusan itu, sejumlah partai eks pengusung Prabowo-Sandiaga menyiapkan mekanisme internal untuk menentukan arah politik selanjutnya. (OL-8)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mengungkapkan suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan enam ketua umum (ketum) partai koalisi pemerintah dipenuhi canda tawa.
Kabar mengenai pertemuan antara Presiden Jokowi dan para ketua umum partai koalisi pemerintahan dibenarkan Waketum PAN Viva Yoga Mauladi. Pertemuan digelar di Istana Merdeka, Selasa ini.
Dia menekankan pilihan NasDem terhadap Anies Baswedan merupakan kemerdekaan sikap dan pilihan yang tidak ada hubungannya dengan koalisi pemerintahan.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir warna biru sebagai penyebab kekalahan Timnas Kroasia melawan Argentina.
Adi menekankan selama mendukung Jokowi, NasDem selalu menujukan loyalitasnya. NasDem tidak pernah melayangkan protes atau mengkonfrontasi kebijakan Jokowi.
Sejauh ini, dia menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin menunjukkan adanya peningkatan keberhasilan dari waktu ke waktu meskipun masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved