Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

ICW: Ada Persoalan Serius dalam Pengelolaan dan Pengawasan Lapas

M Ilham Ramadhan Avisena
16/6/2019 14:05
ICW: Ada Persoalan Serius dalam Pengelolaan dan Pengawasan Lapas
Koordinator Divisi Hukum dan Monitor Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.( ANTARA FOTO/Reno Esnir)

KOORDINATOR Divisi Hukum dan Monitor Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menyatakan peristiwa plesiran terpidana korupsi megaproyek KTP-e Setya Novanto tanda adanya persoalan serius dalam pengelolaan dan pengawasan Lembaga Pemasyarakatan (LP) di Indonesia.

"Karena Lapas berada di wilayah kerja Kementerian Hukum dan HAM maka Menteri Yasonna Laoly dan Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami wajib ambil tanggung jawab atas peristiwa ini," tuturnya melalui pesan singkat, Minggu (16/6).

Selain itu, Kemenkumham dinilai menganggap persoalan yang kerap terjadi di dalam LP hanya sebagai angin lalu. Pasalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga pernah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di LP Sukamiskin, Bandung, hunian bagi para koruptor.

Baca juga: Novanto Hanya 'Singgah' di Lapas Gunung Sindur

OTT itu melibatkan Ketua LP Wahid Husen dan Fahmi Darmawansyah yang merupakan penghuni LP Sukamiskin serta dua orang lainnya. Atas hal itu, lanjut Kurnia, seharusnya menjadi pemantik bagi Kemenkumham untuk sesegera mungkin melakukan perbaikan pengelolaan dan pengawasan secara serius.

"Dengan kejadian ini tentu publik akan bertanya sebenarnya sejauh mana pemerintah memandang pemberian efek jera bagi pelaku korupsi," imbuhnya.

"Karena bagaimanapun juga Lapas harus dipandang sebagai muara dari penegakkan hukum. Jika pengelolaan Lapas masih terus menerus seperti ini maka kinerja Kepolisian, Kejaksaan serta KPK dalam menangani perkara korupsi akan menjadi sia-sia saja," tandas Kurnia.

Plesiran keluar LP seolah menjadi hal lumrah yang dilakukan oleh koruptor. Selain Setya Novanto, setidaknya ada beberapa koruptor melakukan hal serupa.

Koruptor itu diantaranya ialah mantan Wali Kota Palembang Romi Herton yang tepergok mendatangi rumah istri mudanya di Jalan Kuningan Raya nomor 101, Kelurahan Antapani Tengah, Bandung. Napi korupsi sistem komunikasi radio terpadu di Kementerian Kehutanan Anggoro Widjojo juga tercatat empat kali berkunjung ke Apartemen Gateway, Bandung, lokasinya hanya 3,5 kilometer dari LP Sukamiskin.

Selanjutnya, napi korupsi kasus impor daging sapi Luthfi Hasan Ishaaq juga pernah ketahuan mengunjungi rumahnya di kompleks Panorama Alam Parahyangan.

Sedangkan Setya Novanto melakukan plesiran bersama perempuan yang diduga istrinya, Deisty Tagor, mengunjungi toko bahan bangunan di bilangan Padalarang, Bandung. Dalam peristiwa ini, Novanto beralasan ingin membayar tagihan rumah sakit.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya