Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kembalikan Pancasila dalam Perilaku

Golda Eksa
03/6/2019 08:40
Kembalikan Pancasila dalam Perilaku
Lambang Negara Indonesia Garuda Pancasila(Ist)

ELITE politik di Tanah Air diharapkan mampu mengembalikan Pancasila menjadi perilaku dalam berpolitik berkeadaban. Seluruh elite pun perlu memberikan contoh keteladanan bagi masyarakat, seperti cara berpikir, bertindak, dan bernalar yang baik.

Demikian dikatakan anggota Satgas Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Benny Susetyo di sela-sela diskusi Rehat Sejenak untuk Memaknai Kelahiran Pancasila, di Jakarta, Sabtu (1/6).

Hadir pula sebagai pembicara Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Komunikasi dan Desiminasi Informasi Eko Sulistyo, Deputi II Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni'am Sholeh, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Agus Herlambang, dan Ketua Presidium PP MKRI Juventus Prima Yoris Kago.

Menurut Benny, masyarakat khususnya, anak muda, membutuhkan keteladanan dari para elite politik. Mereka juga ingin politik tetap beradab. Artinya, jangan sampai elite justru menebarkan kebencian, provokasi, serta sesuatu hal yang mengarah pada kekerasan.

"Kalau politik berkeadab-an Pancasila menjadi cara mengejawantahkan, semua sengketa politik itu akan selesai. Kita yakin setelah keputusan Mahkamah Konstitusi (sengketa pemilu), kita akan menuju Indonesia yang bersatu kembali. Tidak ada lagi perbedaan politik, perbedaan pandangan, tapi kita diikat Pancasila yang menjadi dasar kita untuk bersatu," ujarnya.

Asrorun menambahkan kesepahaman menjadi salah satu kunci untuk membangun harmoni, serta meneguhkan nilai-nilai universal Pancasila di dalam konteks implementasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Begitu pula dengan berbagai elemen masyarakat yang selama ini terfragmentasi lantaran adanya afiliasi sosial, budaya, dan politik. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk membangun jembatan komunikasi agar realitas fragmentasi itu tidak semakin mengeras. "Pancasila menjadi salah satu titik temu yang merajut kebersamaan di tengah perbedaan kita," kata dia.

Hal senada disampaikan Agus Herlambang. Menurut dia, menanamkan ideologi Pancasila di tengah situasi sedemikian rupa tentu sulit dan mengalami tantangan sejarah. Upaya itu tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tapi semua pihak harus terlibat dalam proses penanaman ideologi Pancasila.

"Pancasila tidak bertentangan dengan agama apa-pun. Dalam aspek kesejarahan perlu diketahui bahwa kita berdiri dari berbagai suku bangsa ini menjadi satu entitas negara bernama Indonesia," pungkasnya.

Sudah terbukti

Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo pun yakin Pancasila telah terbukti kesaktiannya karena berhasil menyatukan bangsa Indonesia yang beranekaragam. Pancasila sebagai pandangan hidup perlu dimaknai dengan mendalam agar persatuan bangsa Indonesia yang notabenenya berbeda suku, agama, ras dapat tetap terjaga.

"Perlu dihayati dan dilaksanakan dalam kehidupan bernegara, berbangsa penuh toleransi dan gotong royong serta menghargai perbedaan untuk mewujudkan tujuan pembangunan Indonesia," terang Hadi. (Mir/Ths/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya