Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PUSAT Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia (UI) mengumumkan analisa mereka tentang tingkat keterpilihan calon anggota legislatif (caleg) perempuan di setiap partai politik pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Hasilnya, perolehan kursi caleg perempuan Partai NasDem memecahkan rekor dalam pileg.
Direktur Eksekutif Puskapol UI Aditya Perdana menjelaskan caleg perempuan NasDem yang terpilih pada pileg kali ini mencapai 32,2%. Pencapaian ini dinilai jadi yang terbaik dalam Pileg 2019.
"NasDem adalah partai politik pertama yang berhasil menembus angka 30% sejak pertama kali kebijakan ini diterapkan," kata Aditya dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (26/5).
Aditya menjelaskan, caleg perempuan NasDem pada pileg 2019 sebanyak 38,26% dari total caleg partai tersebut. Angka ini sudah mewakili persentase minimal pencalonan caleg perempuan yang sebanyak 30%.
"Sejak aturan (caleg perempuan) diterapkan, belum ada yang bisa menembus angka 30% dari sisi tingkat keterpilihan caleg perempuannya. Baru NasDem," ucap dia.
Baca juga: Irma Pastikan NasDem Tunjuk Kader Perempuan Pimpin MPR
Pada Pileg 2014, caleg perempuan terpilih dari NasDem hanya sebanyak 11,4%. Padahal, kala itu, kandidat caleg perempuan NasDem sebanyak 40,4%.
Pencapaian positif caleg perempuan terpilih juga dialami PKS. Partai yang dipimpin Sohibul Iman itu mengalami penaikan signifikan caleg perempuan terpilih.
Pada pileg 2014, hanya 2% caleg perempuan PKS yang terpilih, namun kali ini sebanyak 16%.
"Artinya ada peningkatan setara delapan kali lipat angka caleg perempuan terpilih dari PKS," tutur dia.
Secara keseluruhan, lanjut Aditya, caleg perempuan pada pileg 2019 cukup membanggakan. Capaian caleg perempuan terpilih secara keseluruhan menyentuh angka 20,5%. Angka ini paling tinggi sejak pemilu 2004.
Sejak Pemilu 2004 kenaikan caleg perempuan terpilih secara perlahan terjadi di beberapa partai, yakni PDI Perjuangan, NasDem, dan PPP. Beberapa partai mengalami fluktuasi, seperti Gerindra, Golkar, PKS, dan PKB.
"Sementara, hanya ada satu partai yang terus mengalami penurunan caleg perempuan terpilih, yakni Partai Demokrat," jelas Aditya. (Medcom/OL-2)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
KETUA Komisi XIII DPR dari Fraksi Partai NasDem Willy Aditya optimistis Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Hukum Adat bisa disahkan di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Ketua Fraksi NasDem MPR itu mengatakan semangat program itu bagus, tetapi perlu digodok matang.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
SEJUMLAH partai politik menyatakan penolakannya terhadap Putusan MK Nomor 135/PUU-XXII/2024 soal pemisahan pemilihan umum (pemilu) nasional dan daerah atau lokal.
PUTUSAN Mahkamah Konstitusi No. 135/PUU-XXII/2024 tentang pemisahan pemilu nasional dan pemilu lokal menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
MAJELIS Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) akan mengadakan Rakornas I & Silaknas 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada 10-11 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved