Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMISIONER Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan menampik soal petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tidak paham soal beban kerja yang ditanggung saat menjalankan tugasnya.
Hal itu merespons soal pernyataan dari Komisioner Ombudsman, Adrianus Meliala, yang mengatakan negara harus bertanggung jawab karena banyak petugas KPPS tidak mengetahui beban kerja yang akan dialami, sehingga banyak dari mereka yang mengalami musibah seperti meninggal dunia dan sakit.
Baca juga: Rekapitulasi Suara Rampung, KPU Tetap Sahkan Hasil pada 22 Mei
"Menurut saya KPPS sudah paham job desk. Tetapi memang volume kerjanya itu yang lua r biasa. Menurut saya itu musibah," ujarnya di Gedung KPU, Menteng, di Jakarta, Minggu (19/5).
Namun KPU akan mengevaluasi sistem pemilu serentak 2019 yang banyak memakan korban KPPS. Lebih lanjut, Wahyu juga menyayangkan jika masih ada pihak yang menjadikan isu meninggalnya KPPS untuk kepentingan politik.
"Kita berterima kasih pada semua pihak yang memberikan empati kepada kawan-kawan kami yang gugur. Tetapi di antara yang memberikan empati kan ada yang menjadikan komoditas politik juga. Nah itu yang kami tidak rela," kata Wahyu. (OL-1)
Persija mempunyai pemain yang tidak ber-KTP DKI Jakarta di antaranya adalah Stefanus Alua (Papua), Danny Saputra (Depok), Tony Sucipto, Sandi Sute, dan Nugroho Fatchur Rochman.
Osas sudah mengetahuin latar belakang capres 2019 dan tahu siapa yang akan dipilih
Persija berikan kesempatan untuk pemain menggunakan hak suara pada 17 April
United ingin memperkuat lini belakang mereka dan de Ligt dianggap bisa menjadi solusi yang dibutuhkan tim saat ini.
PEMILU 2019 akan segera digelar. Penyelenggara pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu pun dituntut untuk menyiapkan pesta demokrasi tersebut dengan sebaik mungkin. Persiapan yang matang amat diperlukan.
WAKTU pemilihan presiden/wakil presiden dan anggota legislatif tinggal tiga minggu lagi.
Pos Kesehatan Pemilu yang dibentuk Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, melayani 203 pasien yang mengalami masalah kesehatan.
SEORANG petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bandung Barat meninggal dunia setelah bertugas pada Pemilu 2024.
SAMPAI Jumat (23/2), sebanyak 514 petugas pengawas pemilu di Jawa Barat mengalami gangguan kesehatan saat bertugas. Dari jumlah itu, 16 di antaranya meninggal dunia.
Berdasarkan informasi dari keluarganya, petugas tersebut memiliki riwayat dan keturunan penyakit kejiwaan
KURANG dari 200 hari lagi Indonesia akan menyelenggarakan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 yang juga tercatat sebagai pemilu serentak satu hari terbesar di dunia.
Di masa pandem seperti sekarang. Masih ada waktu bagi KPPS untuk meyakinkan warga negara, untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 9 Desember.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved