Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Penipuan online makin marak menjerat masyarakat.  

Meski Sakit Jantung, Almarhum Umar Tetap Ingin Mengabdi

Insi Nantika Jelita
03/5/2019 13:41
Meski Sakit Jantung, Almarhum Umar Tetap Ingin Mengabdi
Keluarga Umar Madi, petugas KPPS yang wafat, bersama pihak KPU RI(MI/Insi Nantika Jelita)

PUTRI sulung Umar Madi, petugas KPPS yang wafat di Jakarta Barat, menceritakan kerja sang ayah yang tak kenal lelah sejak sebelum pemungutan suara. Perempuan bernama Evi Erwiyati, 42, menyebut ayahnya sudah sejak pemilu 2004 ditunjuk sebagai petugas TPS. Hal itu didasarkan pada pekerjaan almarhum Umar yang terbilang sangat rapi.

"Sempat menolak ini (menjadi KPPS 2019) tapi karena tidak ada orang akhirnya beliau diminta lagi. Bapak bilang senang melakukan pekerjaan administratif seperti ini," ucap Evi di rumahnya Jalan Pahlawan RT 001/005, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (3/5).

Umar Madi merupakan pria kelahiran Solo 27 Mei 1954 dan sudah bekerja sejak tiga hari sebelum hari pemungutan suara untuk menyebarkan surat pemberitahuan atau C6 kepada pemilih. Kemudian pekerjaannya berlanjut hingga H+2 hari pemungutan suara. Ia diketahui menjalani tugasnya dalam keadaanya sehat, bahkan bekerja bisa sampai jam 23.00 WIB.

"Setiap hari pulang jam 11 dengan suka cita dia melakukan itu. Tidak ada (keluhan), waktu perhitungan tidak ada. Setelah perhitungan ada keluhan sakit jantung. Saat perhitungan, bapak serius kerja, disuruh pulang untuk makan sebentar saja tidak mau. Apalagi pekerjaan belum selesai, ada isu-isu curang segala macam, bapak menjaga dan mengabdi. Dia merasa ini panggilan jiwanya, ditularkan ke saya dan adik saya semangatnya," imbuh Evi.

Baca juga: KPU Beri Santunan Langsung pada Keluarga KPPS yang Wafat

Rabu (24/4) pekan selanjutnya setelah pemilu, Umar Madi tumbang dengan riwayat sakit jantung. Pensiunan pegawai Tata Usaha Sekolah Kristen Lemuel ini drop dan dirawat di RS Pelni. Namun, dua hari setelahnya yakni Jumat (26/4), almarhum Umar Madi mengembuskan nafas terakhir pada pukul 01.59 WIB.

"Bapak sudah tidak bekerja, dulunya bapak tata usaha di sekolah Kristen Lemuel selama 20 tahun lebih. (tugas) Bapak masih diperpanjang, karena pekerjaannya sangat bagus. Setelah itu kami bilang cukup, bapak mendingan bantuin mama. Mama kebetulan punya kantin di sekolah, nah bantuin mama sehari-sehari," jelas Evi menetaskan air mata.

"Saya sebagai wakil dari keluarga, anak pertama dari almarhum bapak H Umar Hadi tentu saja sangat mengapresiasi. Saya mengucapkan terima kasih banyak atas kunjungan dan perhatian Pak Arief dari KPU RI, meskipun tidak mengembalikan ayah saya. Ya paling tidak itu bentuk perhatian beliau kepada kami dan saya juga berharap tidak hanya kami yang diperhatikan," tandasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya