Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

KPU Koreksi Kesalahan Input di Situng

Insi Nantika Jelita
19/4/2019 12:50
KPU Koreksi Kesalahan Input di Situng
Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi(MI/Ramdani)

BEREDAR informasi yang menunjukkan adanya kesalahan input jumlah suara pemilihan presiden di Sistem Perhitungan (Situng) Pemilu 2019 di lama daring Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal itu antara lain terjadi di TPS 10, Kelurahan Laksamana, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai, Provinsi Riau. Dalam menanggapi informasi tersebut, Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi angkat bicara.

"Kalau ada yang salah tulis atau salah entri, bisa dikoreksi, bisa diperbaiki. Namun perlu ditegaskan bahwa hasil penghitungan dan rekapitulasi oleh KPU tetap menggunakan manual bukan mengikuti dokumen yang dipublikasikan," jelas Pramono saat dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (19/4).

Data di Situng KPU RI pada Kecamatan Dumai Kota, Kelurahan Laksamana TPS 10 Capres 01 mendapat 26 suara sah sedangkan Capres 02 dengan 41 sah. Namun setelah dicocokan dengan formulir C1 plano capres 01 mendapat 26 suara sah dan capres 02 mendapat 141, sehingga ada 100 suara hilang.

Atas hal itu, Pramono menjelaskan bahwa kesalahan tersebut disebabkan karena kesalahan manusia atau human error. Menurutnya, input dan pengunggahan dilakukan di tingkat KPU kabupaten/kota, akan tetapi tetap di bawah kontrol KPU Provinsi dan KPU RI secara hierarki.

"Diinfokan ke daerah untuk dikoreksi (atas kesalahan input di Situng)" sebutnya.

Per pukul 12.50 WIB, menurut pantauan Media Indonesia, data perhitungan suara di TPS 10, Kelurahan Laksamana, Dumai Kota, Riau, telah diperbaiki sesuai data unggahan form C1.  KPU, kata Pramono, sudah menerima informasi mengenai kesalahan input jumlah suara di Situng. "Sejauh ini ada salah entri di empat tempat, di Jakarta Timur, Riau, Jawa Tengah dan Maluku," ucapnya.

Pramono kemudian menerangkan dengan adanya Situng, KPU melakukan transparansi dalam perhitungan suara. Hal ini terlihat dengan disediakannya scan C1 agar masyarakat juga dapat ikut memantau.

"Itulah bentuk transparansi KPU dalam melakukan penghitungan dan rekapitulasi. Kita publikasi. Biar semua orang bisa Iihat," pungkasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik