Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Klaim akan Menang dengan Selisih 25%, Prabowo Dinilai Halusinasi

Mediaindonesia.com
06/4/2019 09:57
Klaim akan Menang dengan Selisih 25%, Prabowo Dinilai Halusinasi
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto(ANTARA/Sigid Kurniawan)

CALON Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengklaim dirinya akan menang dalam pemilu mendatang dengan selisih di atas 25%. Pernyataan itu langsung mendapatkan tanggapan dari Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily.

"Prabowo bicara kemenangan selisih 25% seperti sedang mengigau. Dari mana menjelaskan kemenangan dengan besar itu bisa didapatkan? Tidak ada satu pun lembaga survei kreadibel yang mengunggulkannya. Bahkan lembaga-lembaga survei yang kreadibel itu semua memenangkan Jokowi-Ma’ruf dengan selisih di atas 20%," kata Ace dalam keterangan resmi, Sabtu (6/4)

Menurut Ace, rakyat Indonesia sudah tahu mana yang selama ini telah bekerja untuk rakyat dan yang bisanya cuma ngomong doang.

"Kepuasan publik atas kinerja Pak Jokowi semua rata-rata di angka 70%. Jadi sepertinya mustahil kalau dikatakan Prabowo akan menang," ujar Ace.

"Apalagi jika Prabowo menuduh kami akan mencuri suara darinya. Ini seperti sedang berhalusinasi. Sedang mengarang cerita yang disesuaikan dengan skenario yang konsisten selama ini," imbuhnya

Baca juga: Prabowo Hadiri Elaborasi Rektor, Akademisi

Menurut Ace, mengaitkan Pilpres dengan menganalogikan mengusir penjajah merupakan kekeliruan yang fatal.

"Pilpres itu bukan perang melawan penjajahan. Pilpres itu berfastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan dengan menawarkan program yang terbaik kepada rakyat. Bukan memanggul senjata berperang," serunya.

Apa yang disampaikan Prabowo, kata Ace, sesungguhnya ingin membangkitkan militansi pendukungnya sehingga mereka bisa dimobilisasi pada 17 April agar para pendukungnya militan.

"Militansi dukungan ini merupakan provokasi dan intimidasi kepada pemilih pendukung 01. Cara-cara intimidasi adalah karakter pendukung 02 yang terbukti saat peristiwa kekerasan pada warga yang memakai kaos Jokowi di Jawa Tengah. Ini adalah bagian dari skenario besar yang sedang dirancang jelang dan pasca-17 April. Pasca-17 April juga kubu 02 telah berbicara tentang upaya menegasi peran MK dan mengangkat people power. Semua rakyat harus tahu skenario besar kubu 02 ini. Jangan kita dibodohi dengan konstruksi narasi tersebut," pungkasnya. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik