Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Warganet Apresiasi Jokowi

Akmal Fauzi
01/4/2019 06:10
Warganet Apresiasi Jokowi
Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

CAPRES nomor urut 01 Joko Widodo lebih banyak mendapat apresiasi positif warganet ketimbang capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam Debat Keempat Calon Presiden Pemilu 2019 pada Sabtu (30/3).

PoliticaWave mencatat sebanyak 74% warganet membicarakan Jokowi dengan sentimen positif dan 26% memberikan sentimen negatif. Adapun Prabowo meraih jumlah percakapan sentimen positif sebesar 52% dan sentimen negatif sebesar 48%.

"Di semua segmen  debat, Jokowi lebih mendapatkan apresiasi positif dari warganet," ujar Head of Analytics PoliticaWave, Nadia Shabila, ketika dihubungi, kemarin.

Nadia mengatakan penentuan sentimen dari warganet dilakukan dengan mencari tagar, kata kunci (keyword), ataupun diksi yang terkait dengan kedua kandidat di media sosial selama debat berlangsung. Waktu pemantauan dilakukan ketika segmen debat pertama dimulai sampai dengan segmen enam berakhir.

"Setelah segmen keenam, baru dihitung totalnya sentimen positif, berapa sentimen negatif, berapa untuk kedua kandidat," ujarnya.

Jokowi disebutkan meraih percakapan positif terbesar pada segmen satu sebesar 82,20%. Hal itu tidak terlepas dari pernyataan Jokowi mengenai program digital melayani atau dilan yang dianggap bermanfaat serta sesuai dengan perkembangan digital saat ini.

Prabowo juga meraih percakapan positif terbesar di segmen satu, yakni sebesar 65,30% tentang Pancasila sebagai ideologi negara yang sudah final. Kemudian Jokowi meraih percakapan negatif tertinggi sebesar 52,60% pada segmen lima karena diplomasi negara yang hanya berorientasi pada bisnis.

Prabowo meraih percakapan negatif tertinggi sebesar 61,26% di penghujung debat karena dianggap terlalu emosional serta ofensif dalam penyampaiannya. "Dari hasil analisis itu dapat disimpulkan bahwa Jokowi unggul pada tiap segmen debat," ujar Nadia.

Kembali unggul
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menilai calon presiden yang diusungnya kembali mengungguli lawannya pada debat keempat lalu.

"Secara umum, Jokowi telah menunjukkan kualitas pemimpin yang matang, teruji, dan lebih solutif. Beliau sangat tenang dalam menjawab serangan-serangan Prabowo. Adapun Prabowo menunjukkan pemimpin yang emosional dan meledak-ledak," kata Ace di Jakarta, kemarin.

Dalam debat itu Jokowi kembali memperkenalkan istilah milenial, yakni dilan atau digital melayani. Konsep itu mempertegas fungsi sejati pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang cepat, memangkas birokrasi yang berbelit-belit, bertele-tele, dan rawan korupsi.

Saat kampanye terbuka di Lapangan Karebosi, Makassar, kemarin, Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla, juga menyinggung jalannya debat capres. "Tadi malam ada yang lihat di TV, ada yang tenang, ada yang marah-marah, pasti bukan Pak Jokowi. Pak Jokowi orangnya demokratis dan menerima pandangan semua pihak dan itulah syarat untuk negara maju, harus stabil negara ini," kata Kalla dalam kampanye terbuka yang juga dihadiri Jokowi.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menegaskan suara meninggi Prabowo pada acara debat bukan karena emosi, melainkan karakternya yang sudah dari dulu begitu. Ia lantas mendasarkan pada dalih stereotip Prabowo orang Banyumas yang memang memiliki intonasi tinggi.

"Kan Pak Jokowi kan orang Solo, Prabowo orang Banyumas, orang Banyumas itu Bataknya orang Jawa, beda sekali dengan orang Solo. Jadi, Pak Prabowo tidak bisa menutup itu (karakternya). Saya kira tidak emosi, dari dulu begitu," ujar Hashim. (LN/*/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya