Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

TKN: Jokowi Visioner, Prabowo Disibukkan Retorika

MICOM
30/3/2019 21:35
TKN: Jokowi Visioner, Prabowo Disibukkan Retorika
Sekretaris TKN Jokowi-Amin, Hasto Kristiyanto.(MI/Adam Dwi)

PANCASILA menjadi haluan kebijakan negara, tidak ada satu kekuatan pun bisa mengubahnya. Pemaparan visi-misi calon Presiden 01 Joko Widodo dan capres 02 Prabowo Subianto menunjukkan perbedaan yang kontras yang dipengaruhi karakter pemimpin.

"Pak Jokowi selalu terdepan dengan kejutan diksi penuh arti. 'Dilan': Digital Melayani, ditampilkan sebagai  kredo kemajuan tata pemerintahan yang akan dilakukan. Dilan hadir sebagai  gagasan realistis, kedepankan modernitas berbasis teknologi digital dan penuh optimisme. Sebaliknya, apapun tema debat, Pak Prabowo selalu berkutat pada persoalan korupsi stadium 4, namun tanpa ketegasan di dalam menindak 6 caleg koruptor Gerindra. Tidak satunya kata dan perbuatan, meruntuhkan seluruh gagasan Pak Prabowo tentang pemerintahan yang bersih," ujar Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menanggapi debat keempat Pilpres 2019, Sabtu (30/3).

Maka, lanjut dia, tampilan debat kedua kandidat pemimpin ini tidak bisa dilihat dari lantang tidaknya berbicara, namun dari gagasan otentik pemimpin yang di satu sisi menjawab persoalan bangsa dan di sisi lain menyampaikan visi terbaik demi kepentingan bangsa.


Baca juga: Keinginan Prabowo Soal Kekayaan Alam sudah Terealisasi Jokowi


"Gagasan Prabowo menciptakan pemerintahan yang kuat dan bersih langsung tereliminasi karena ketidakmampuan mendorong Gerindra terdepan dalam memberantas korupsi. Sementara pendekatan pertahanan hanya dari aspek memerbesar anggaran bukanlah solusi," imbuh Hasto.

Sementara Jokowi lebih menampilkan pemahaman penguasaan teknologi, dan mengedepankan peningkatan SDM demi penguasaan rancang bangun industri persenjataan.

"Gagasan politik luar negeri Prabowo lebih kompromistis, bersahabat dengan semua negara, sementara Jokowi mampu menangkap esensi dasar politik luar negeri bebas aktif yang berpihak pada kepentingan nasional dan tanggung jawab mewujudkan persaudaraan dunia," tuturnya.

Oleh sebab itu, menurut Hasto, debat keempat ini kembali menampilkan perbedaan karakter Jokowi yang visioner, berfokus pada SDM, dan bertumpu pada kemajuan teknologi, sementara Prabowo tampil biasa.

"Hal yang menggembirakan, bahwa ideologi bangsa Pancasila diyakini sebagai pemersatu dan kesepakatan bersama, dan tidak ada satu kekuatan mana pun yang bisa menggantinya," pungkasnya. (RO/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya