Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Sabam Sirait bukan sekadar Politikus

MI
26/3/2019 09:10
Sabam Sirait bukan sekadar Politikus
Politisi senior Sabam Sirait (dua kanan) didampingi anaknya Maruarar Sirait (kanan) saat menghadiri peluncuran bukunya yang berjudul Berpolitik Bersama 7 Presiden di Jakarta(MI/ BARY FATHAHILAH)

Panduan nilai keadilan, kebenaran, dan etika yang dianut politikus senior Sabam Sirait sesungguhnya telah memperlihatkan kualitasnya sebagai seorang politikus andal. Bahkan, sekalipun kekuasaan merupakan sebuah hal penting, Sabam tetap memandangnya sebagai turunan dari nilai kebenaran dan keadilan.

Demikian kata sambutan Presiden Joko Widodo yang dituangkan dalam buku Sabam Sirait: Berpolitik Bersama 7 Presiden. Buku setebal 254 halaman itu bercerita tentang perjalanan politik pria kelahiran Pulau Simardan, Sumatra Utara, 13 Oktober 1936. Sabam telah melintasi tiga orde politik dengan sikap yang konsisten.

"Karena itu, menurut pandangan saya, Pak Sabam bukan sekadar politikus, tapi seorang negarawan. Dalam salah satu bagian buku ini menunjukkan sikap kenegarawanan beliau. Beliau katakan, 'Sebagai orang yang mengaku bahwa dirinya keras dalam mempertahankan prinsip, saya berpendapat bahwa seorang politikus tidak perlu takut'," kata Presiden.

Berdasarkan sikap kenegarawanan dan jasa-jasa Sabam dalam mengembangkan demokrasi di Indonesia, Presiden Jokowi pun menganugerahkan Bintang Mahaputra Utama pada 2015. Jokowi meyakini anugerah itu sangat pantas diberikan kepada politikus yang terlahir dengan nama Sabam Gunung Panangian Sirait tersebut.

Baca Juga: Prananda Serap Aspirasi Ormas Terbesar di Sumatra Utara

Menurut Presiden, banyak hal yang pantas diteladani dari pribadi Sabam Sirait, terutama mengenai integritas dan konsistensi dalam berpolitik. Presiden Jokowi mengaku pernah mendapat nasihat terkait dengan prinsip politik yang baik dan lurus. Walhasil, Presiden pun tak ragu menerapkan prinsip itu dalam praktik di pemerintahan.

"Terus terang, saya merasa cocok dengan pemikiran dan nasihat yang beliau sampaikan. Kecocokan itu karena ke-sesuaian pandangan dan prinsip-prinsip yang kami yakini. Lagi pula, saya dan Pak Sabam sama-sama pengagum berat Bung Karno. Jadi, dasar-dasar pandangan kami berdua sesuai," tandasnya.

Kesesuaian pandangan tersebut, imbuh Presiden, antara lain dalam konsistensi menjabarkan prinsip-prinsip nasionalisme, keadilan sosial, dan kepemimpinan yang didasarkan pada kepentingan rakyat.

Peluncuran buku Sabam Sirait: Berpolitik Bersama 7 Presiden itu dibarengi acara syukuran 50 tahun perkawinan Sabam Sirait-Sondang br Sidabutar di Balai Kartini, Jakarta, kemarin. (Gol/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya