Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Tokoh Lintas Agama Ajak Umat Jaga Perdamaian

Sri Utami
21/3/2019 06:30
Tokoh Lintas Agama Ajak Umat Jaga Perdamaian
(MI/SUMARYANTO)

SEJUMLAH tokoh masyarakat lintas agama mengecam teror yang terjadi di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).

Dalam pernyataan sikap, para tokoh menyatakan ideologi teror dan kebencian memiliki cara pandang khas, yakni membelah dunia ke dalam dua kubu besar.

"Ideologi ini bisa muncul dengan baju agama atau tidak untuk menciptakan permusuhan permanen di antara golongan berbeda. Kami menyatakan kepada umat Islam yang jadi sasaran teror di Selandia Baru bahwa kami bersama kalian untuk menolak kekerasan," kata Rektor UIN Syarif Hidayatullah 2006-2010, Komaruddin Hidayat, di Kementerian Agama, Jakarta, kemarin.

Komaruddin mengungkapkan manifesto yang disiarkan pelaku penembakan itu memiliki motivasi islamofobia dan kebencian kepada imigran (xenofobia).

"Kami tahu benar bahwa asas pokok ajaran semua agama ialah perdamaian, kasih sayang sesama umat manusia, dan saling memahami serta mengenal di antara semua golongan," lanjut Komaruddin.

Budayawan Franz Magnis Suseno menambahkan peristiwa di Selandia Baru merupakan gerakan ekstrem yang amat berbahaya dan menjadi neofasisme yang kini menggejala di beberapa negara.

"Kita tidak boleh melayani ujaran kebencian terhadap agama dan kelompok nonagama di luar enam agama yang diakui. Berhentilah dengan semua kebencian itu karena melahirkan kekacauan."

Kemarin, warga Selandia Baru masih berdatangan ke Kota Christchurch untuk menyampaikan rasa dukacita mendalam setelah kejadian menge-naskan pekan lalu.

Para pekerja dan murid sekolah bergantian meletakkan bunga di depan masjid. Beberapa dari mereka membawa spanduk yang mengingatkan bahwa kebersamaan penduduk itu melampaui perbedaan warna kulit, ras, dan agama. (Sru/Ind/X-3)

                      



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya