Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DEBAT ketiga Pilpres 2019 yang hanya diikuti calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan Sandiaga Salahuddin Uno (02) di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/3) malam lalu, masih menjadi perbincangan publik.
Performa Ma'ruf Amin mendapatkan banyak acungan jempol. Pasalnya, dia tampil di luar dugaan hampir seluruh masyarakat.
Selain mampu menjawab keraguan publik, Abah-sapaan Kiai Ma'ruf yang tampil dalam balutan tampilan sarung khas ulama Tanah Air, terbukti memiliki pemahaman yang luas terhadap berbagai persoalan bangsa.
Hampir di setiap segmen, Abah menguasai debat baik dalam menjawab pertanyaan baik dari panelis ataupun dari cawapres 02. Jam terbangnya terlihat jelas.
Meski tampil mengenakan peci dan sarung, ternyata mampu mendominasi tampilan jas yang terbilang keren.
Kelebihan terbiasa berdialektika dengan umat dan kebersihan hati-pikiran ternyata menjadi faktor kunci keunggulan Abah jika dibandingkan dengan lawan debatnya malam itu.
"Tapi ternyata, apa yang tidak terlihat selama ini muncul mengejutkan masyarakat.
Kiai Ma'ruf Amin, harta karun yang selama ini tersembunyi dan tidak banyak orang yang tahu kualitas beliau," kata Mochtar Sigit, dari Gerakan Diam-Diam Dukung Orang Baik, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/3).
Baca juga: TKN semakin Yakin Jokowi-Amin akan Menang Tebal
Dikatakannya lagi, betapa beruntungnya Indonesia mempunyai cawapres sekualitas Kiai Ma'ruf. Bagaikan menemukan harta karun yang tersembunyi dan selama ini hampir tidak ada yang keliatan.
"Pak Jokowi jeli dalam memilih wakilnya. Tidak saja tepat karena wakil yang dibutuhkan adalah seorang yang mengerti dan memahami Islam, tapi ternyata juga seorang yang bijak dan cerdas," lanjut Mochtar.
Penampilan sarung dan peci yang ditampilkan Ma'ruf sebagai seorang ulama sarungan, mampu menampilkan jati diri Indonesia.
Islam dihayati sebagai nilai, sebagai kekuatan pembawa kebaikan bagi semua orang dan seluruh isi alam raya. Islam dalam diri suami dari Wuri Estu Handayani itu berkolaborasi sempurna dengan kemajuan dan modernitas dalam balutan tradisi Nusantara.
"Menuju Indonesia maju, memang dibutuhkan seorang pemimpin yang mumpuni. Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar rakyat Indonesia bisa mencapai cita-cita yang diharapkan.
Jelas sekali dan semakin meyakinkan masyarakat Indonesia, bahwa pasangan Jokowi-Amin adalah pasangan yang paling tepat memimpin Indonesia ke depan," katanya lagi.
Masih diutarakan Mochtar, Pemilihan Umum Presiden 2019 hanya tinggal beberapa hari lagi.
Dia mengimbau agar masyarakat baik yang di dalam dan luar negeri mantap memilih Jokowi-Amin untuk memimpin negeri Ini agar rakyat lebih sejahtera dan menjadi Indonesia Maju. (RO/OL-1)
Prabowo yang berlatar belakang militer membutuhkan sosok berpengalaman di bidang ekonomi.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi memberikan restu kepada Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapres untuk capres Anies Baswedan.
Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar perlu mensosialisasikan capaian Partai Golkar dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
SEJUMLAH kader Partai Demokrat Jawa Barat mengaku tersinggung dengan pernyataan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dalam debat terakhir, Sabtu (13/4).
Tadi malam, pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan calon dengan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menutup debat kelima di Hotel Sultan, Jakarta.
Saat diminta oleh Prabowo untuk menjawab pertanyaan seputar pengembangan e-sport, Sandiaga mengatakan, "You wanna test your vice president."
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved