Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MEDIA sosial tengah heboh karena adanya foto kontainer surat suara yang bertuliskan aksara Jepang. Foto tersebut diunggah Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief di akun Twitter pribadinya. Menanggapi hal tersebut, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra angkat bicara.
"Terkait dengan itu, itu adalah penurunan logistik di Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Yogyakarta. Yang mengadakan itu konsorsium Temprina yang pabriknya ada di Solo. Jadi tidak ada itu surat suara dari Tiongkok atau mengatakan itu Jepang ya, tidak ada," tegasnya di Gedung KPU, Menteng, Jakarta, Senin (11/3).
Dalam cuitannya, Andi Arief mengatakan "Ini sudah dilaporkan ke KPU melalui seorang wartawan. KPU meminta membantu mencari data tentang ini, kapan dan dimana. Tugas KPU dan kita semua mencari kebenaran,"
Baca juga: Mantan Komisioner Tuding Ada Upaya Pelabelan KPU tidak Netral
"Sekali lagi itu adalah surat suara yang dikirimkan pemenang (tender logistik) atau penyedia surat suara yang kita kirimkan ke Kabupaten Kulonprogo. Ibu itu (dalam foto) adalah Ketua KPU Kabupaten Kulonprogo, Ibu Mutia namanya. Kemudian itu dikawal Polres, dikawal polisi. kalian lihat juga di foto itu ada polisi kan," terang Ilham.
Lebih lanjut, Ilham mengatakan kontainer tersebut kemudian diangkut logistik yang kebetulan kontainernya diimpor dari Singapura. Oleh karenanya, KPU sekali lagi menepis tudingan Andi Arief akan dugaan kontainer yang berasal dari luar negeri.
"Ya kan dia (Andi Arief) juga bilang di Twitter bahwa silahkan dikonfirmasi oleh KPU. nah sekarang kita konfirmasi ya. Semoga tidak lagi disebarkan kemana-mana. Kemudian penjelasan ini saya kira cukup bahwa itu adalah surat suara untuk KPU Kabupaten Kulonprogo," tandasnya. (OL-2)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Burhanuddin Muhtadi mengaku diserang akun yang menuduh dirinya sebagai dalang quick count palsu yang ditayangkan di televisi dan menerima bayaran Rp450 miliar.
Pengalaman nyoblos di Los Angeles kali ini, sangat menarik karena di KJRI-LA juga diadakan hiburan seperti live music dan kita juga bisa membeli makanan-makanan khas Indonesia.
Gerak-gerik pelaku dalam video rekaman yang beredar di media sosial juga dinilai amat tenang. Padahal, pelaku telah ketahuan sedang mencoblos surat suara salah satu pasangan calon.
DPP Partai Demokrat memastikan Andi Arief tidak lagi menduduki jabatan strategis di partai. Hal ini menyusul penunjukkan Andi Arief sebagai Komisaris PLN
Andi Arief akan bersaksi untuk terdakawa Mantan Bupati Penajem Paser Utara sekaligus mantan Kader Demokrat Abdul Gafur Mas’ud.
Andi Arief menjadi saksi kasus dugaan korupsi terkait penyertaan modal Pemkab PPU pada Perusahaan Umum Daerah pada 2019-2021.
Melalui akun X, Andi Arief mengunggah surat yang diduga tulisan tangan Anies Baswedan yang mengajak AHY sebagai cawapres.
KPK menduga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menerima uang hasil korupsi di kasus penyertaan modal di Penajam Paser Utara.
"Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka AGM (Bupati nonaktif PPU Abdul Gafur Mas'ud)."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved