Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
CAWAPRES 01 Ma'ruf Amin menilai cara berkampanye yang dilakukan oleh seorang ibu yang menggunakan baju Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sulawesi Selatan sudah bukan lagi hoaks, namun sudah menjurus kepada fitnah.
"Menurut saya itu bukan lagi hoaks tetapi sudah fitnah. Kalau nomer 01 menang pelajaran agama di sekolah tidak ada, itu kan sudah fitnah dan bohong, tidak benar hal tersebut," tutur Ma'ruf Amin di kediamannya di Jakarta, Rabu (6/3).
Menurutnya bukan kali ini saja fitnah yang ditujukan kepada capres dan cawapres 01. Menurutnya sebelumnya ada fitnah yang mengatakan kementerian agama di hapus, LGBT di legalkan dan banyak hal lainnya yang memang merupakan bagian dari fitnah dan kebohongan yang disampaikan.
"Isu isu ini menurut saya sudah menyimpang terlalu jauh menggunakan kampanye hitam untuk memenangkan pemilu," ujar Ma'ruf.
Maruf Amin menjelaskan tidak mungkin kementerian agama akan di hilangkan, dan bahkan pelajaran agama di sekolah akan dihapuskan. Justru nantinya pengajaran agama akan diperkuat dengan adanya RUU Pesantren yang akan disahkan.
Dengan adanya RUU Pesantren pelajaran agama akan diperkuat. Oleh sebab itu dirinya meminta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu isu fitnah dan bohong seperti itu.
Baca juga: Agustus 2018-Februari 2019, Kominfo Idektifikasi 771 Hoaks
Pada kesempatan yang berbeda, Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan bahwa apa yang disampaikan oleh ibu tersebut sebagai suatu kebohongan. Ia meminta kepada masyarakat jangan percaya begitu saja akan informasi seperti itu yang beredar.
Sebelumnya, sebuah video menjadi viral di Sulsel, yaitu tentang seorang ibu yang berkampanye untuk Prabowo Subianto. Dia melakukan kampanye hitam ke Jokowi.
Ibu itu menyebut pemerintahan Jokowi akan menghapus kurikulum agama dan menghapus pesantren.
pada video tersebut terlihat seorang ibu duduk di sebuah kursi dan sedang bertamu ke rumah penduduk. Dalam video itu, ibu tersebut mengajak pemilik rumah untuk memilih pasangan nomor 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kalau kita pilih Prabowo itu, kita pikirkan nasib agama kita, anak-anak kita walaupun kita tidak menikmati. Tapi besok lima tahun atau 10 tahun akan datang ini, apakah kita mau kalau pelajaran agama dihapuskan oleh Jokowi bersama menteri-menterinya?" kata ibu tersebut.
"Itu Kan salah satu programnya mereka. Yang pertama, pendidikan agama dihapus di sekolah-sekolah. Terus rencananya mereka itu menggantikan pesantren. Itu akan menjadi sekolah umum dan berbagai macam cara untuk ini," sambungnya. (OL-3)
PT Eratex Djaja Tbk, produsen tekstil yang memasok untuk merek global seperti Uniqlo dan H&M, membantah kabar yang menyebut perusahaan tengah menghadapi permohonan PKPU
Dosen Komunikasi Universitas Dian Nusantara ini memaparkan hoaks kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana jadi contoh nyata disinformasi bisa memicu gejolak di tengah publik.
Burhanuddin menganggap hoaks itu sebagai isu miring biasa. Saat ini, Jaksa Agung tetap bekerja memberikan arahan kepada bawahannya.
Masyarakat diimbau agar selalu melakukan double cross check dan tidak mudah mengklik link yang mencurigakan.
MK memutuskan tindakan penyebaran informasi atau dokumen elektronik yang memuat pemberitahuan bohong atau hoaks dapat dipidana jika menimbulkan kerusuhan di ruang fisik. UU ITE
Perempuan di Indonesia masih merasa malu atau enggan membicarakan topik seputar menstruasi atau gangguan reproduksi yang berakibat pada kesehatan di masa mendatang.
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved