Jangan Henti Melawan Hoaks

Akmal Fauzi
03/3/2019 08:30
Jangan Henti Melawan Hoaks
(ANTARA FOTO/Jojon)

CALON presiden Joko Widodo menyebut suara pemilihnya makin menguat di Jawa Barat, bahkan unggul sekitar 4% dari lawan politiknya.

"Di Provinsi Jawa Barat, saat itu, 1,5 bulan yang lalu kami sudah menang 4%. Dahulu, kan kami kalah telak, tuh. Ini sudah menang 4%," kata Jokowi dalam acara Rakerda Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Sulawesi Tenggara, di Hotel Claro Kendari, kemarin.

Awalnya, Jokowi mengaku kaget ketika perolehan suaranya di Jabar dalam survei internal tiba-tiba anjlok signifikan. Tidak tanggung-tanggung, suaranya diperkirakan anjlok mencapai 8%.

"Enggak ada hujan, enggak ada angin. Tahu-tahu anjlok 8%. Kami cek, ke bawah, ke bawah, ke bawah. Cek lagi ke rumah, ke rumah, ke rumah. Apa yang muncul? Ternyata fitnah dan hoaks sudah masuk," katanya.

Ia menemukan kabar bohong dan fitnah tentang dirinya telah disebarkan hingga ke pelosok-pelosok di Jabar sehingga banyak warga yang percaya.

Pada kesempatan itu, Jokowi menekankan agar jangan sampai masyarakat di Sultra juga disusupi fitnah dan kabar bohong (hoaks).

"Kami tak ingin di Sultra ini juga kemasukan seperti yang tadi saya sampaikan, sehingga persentasenya menurun. Kalau ada sesuatu di bawah yang kami kira isunya mengganggu dan akan menurunkan, hati-hati. Elektabilitas para caleg, elektabilitas partai, elektabilitas capres-cawapres, itu berhubungan," paparnya.

Sejumlah isu yang terus diembuskan di antaranya soal pemerintah akan melarang azan jika Jokowi menang, pelegalan perkawinan sejenis, Jokowi antek asing, dan Jokowi PKI.

"Isu pemerintah melarang azan ini sudah enggak masuk logika, enggak masuk! Cawapres kami Ketua MUI, ingat itu," tegasnya.

Namun, sayangnya, kata Jokowi, isu tersebut telah menjadikan sekitar 9 juta orang percaya sehingga pihaknya harus terus bergerak menangkal kabar bohong tersebut.

"Dari survei, 9 juta orang percaya. Kalau saya diam enggak jawab, bisa jadi 15-20 juta orang percaya. Bahaya sekali. Harus dilawan. Jangan diam saja, ada isu seperti itu didiamkan bisa bahaya."

Terus bersafari
Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin melanjutkan kegiatan safari politik ke Karawang, Jawa Barat, kemarin, untuk bersilaturahim dengan masyarakat sekaligus konsolidasi dan pemantapan.

"Saya berupaya menjernihkan suasana di Karawang setelah ramainya informasi hoaks dan bahkan ada warga yang sampai ditangkap aparat keamanan," ucapnya.

Ia mengatakan hal itu merujuk pada Relawan Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandiaga (Pepes) yang diduga melakukan fitnah terhadap Jokowi di Karawang. Tiga terduga pelaku telah diamankan polisi.

"Hoaks itu bukan di Karawang saja, melainkan di mana-mana hoaks itu menyebar. Nah, di Karawang memang sampai tertangkap orangnya, penyebarnya. Saya ingin suasana di Karawang jernih lagi. Informasi yang disebar itu bohong, hoaks, dan fitnah," katanya.

Kunjungannya ke Karawang tersebut melanjutkan safari politiknya ke Jawa Barat bagian timur, yakni Cirebon, Kuningan, Banjar, Pangandaran, Ciamis, hingga Majenang di Cilacap, Jawa Tengah.

Ada dua agenda utama dalam kunjungan ke Karawang kali ini, yakni ziarah ke makam Syekh Quro di Lemahabang dan menghadiri acara Karawang Berselawat di Stadion Karawang. (Ant/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya