Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jokowi Kuasai Panggung di Debat Kedua

Insi Nantika Jelita
18/2/2019 15:07
Jokowi Kuasai Panggung di Debat Kedua
(MI/Rommy Pujianto)

DENGAN tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup, perbedaan pendekatan kedua pasang calon sesungguhnya lebih lebar ditinjau dari program yang mereka kembangkan berdasarkan visi dan misi. Namun, dalam debat, beberapa kali capres Prabowo Subianto malah menyatakan setuju dan mendukung pandangan-pandangan Jokowi yang menjadi rivalnya.

"Panggung praktis dikuasai Jokowi, yang bukan hanya lebih artikulatif, melainkan pula terkesan meyakinkan dengan data numerik dan catatan kebijakan. Jokowi juga mampu memainkan emosi dengan cara menohok lewat serangan tajam, serta bertahan dan berkelit dari serangan lawan," ungkap Analis politik Exposit Strategic, Arif Susanto, dalam keterangan resminya, Jakarta, Minggu (17/2).

"Sedangkan Prabowo, sebagai penantang, justru kurang mampu mengeksploitasi kelemahan kebijakan petahana.Prabowo tidak banyak mengeksplorasi program kerja dan tidak mampu mengefisienkan waktu," sambungnya.

Jokowi, menurutnya, tampil penuh percaya diri, menguasai materi, dan sempat melakukan serangan terukur kepada Prabowo.

Baca juga: Infrastruktur Berbanding Lurus dengan Peningkatan Daya Saing

"Serangan-serangan Prabowo relatif bisa dimentahkan Jokowi karena keterbatasan data, padahal tidak semua data yang dikemukakan Jokowi itu akurat," ujar Arif.

Secara umum Debat Kedua Capres kali ini berlangsung lebih baik dibandingkan debat perdana. Dengan format baru, penyelenggaraan debat tampak lebih hidup.

Para moderator, menurut Arif, tampil lebih luwes dan tenang, tanpa kehilangan ketegasan. Audiens lebih antusias, meski para pendukung harusnya lebih tertib. Sedangkan kedua kandidat tampil lebih lepas dan lebih argumentatif.

Pada 2014, usai debat kedua, elektabilitas Prabowo meningkat lebih tinggi dibandingkan elektabilitas Jokowi. Jika hasil debat berdampak terhadap elektabilitas, agaknya hal sebaliknya yang kali ini akan terjadi.

"Namun, tetap saja bahwa hasil debat lebih banyak menegaskan dibandingkan mengubah preferensi pemilih. Meskipun mungkin tidak mengubah secara signifikan, hasil debat ini memberi bekal lebih lengkap bagi pemilih lebih rasional untuk menentukan pilihan mereka," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya