CALON Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa pesantren dan Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai peran dan tanggung jawab yang berat. Bukan saja hanya soal keagamaan, juga tanggung jawab kebangsaan dan kenegaraan.
Di sisi lain, kata Ma'ruf, saat ini muncul paham-paham keagamaan yang berkembang di Indonesia yang tidak sejalan dengan nilai-nilai keagamaan yang selama ini dianut di Indonesia seperti Ahlusunnah Wal Jamaah. Dari situ, Ma'ruf menganggap peran ulama NU dan pesantren harus ditingkatkan kembali.
Dia menilai munculnya paham keagamaan yang ada akhir-akhir ini bukan lagi soal bagaimana cara mengantisipasi dan posisi menghadapinya. Maka itu, dibutuhkan kembali ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah kembali ke tempat-tempat ibadah seperti Masjid.
"Dulu kita orang NU sering kehilangan sendal di masjid, belakangan kehilangan masjid, tinggal sendalnya (yang tidak hilang). Ini problem-problem yang kita hadapi, maka harus ada langkah-langkah antisipasi," pungkas Ma'ruf.
Baca juga: Ulama Diminta Turut Bangkitkan Kelesuan Ekonomi
Abah sapaan akrab Ma'ruf memandang bahwa para ulama saat ini memiliki tugas yang sangat berat. Karena ulama, selain dihadapkan pada perannya dalam mengembangkan nilai-nilai kegamaan juga memiliki peran untuk mengawal yang disebutnya wilayah kebangsaan dan kenegaraan.
"Maka itu para ulama di dalam mengembangkan kenegaraan karena NU sebagai jamiyah dinniyah islamiyah sesuai dengan bidang keagamaan Islam bagaimana membangun Islam yang damai," tutur Ma'ruf. (OL-7)