Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Masyarakat Diminta Hati-Hati dengan Propaganda Asing

Micom
04/2/2019 14:58
Masyarakat Diminta Hati-Hati dengan Propaganda Asing
(MI/Susanto)

JURU Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Ace Hasan Syadzily meminta agar masyarakat hati-hati dengan Firehose of Falsehood, sebuah strategi yang dipakai di kampanye Pilpres AS dan Brasil.

Firehose of Falsehood, dikatakan Ace merupakan propaganda yang dilancarkan untuk mendapatkan perhatian media dengan melontarkan pernyataan dan tindakan yang konyol dan mengundang kontroversi.

"Kemudian melemparkan pernyataan yang bentuknya partial truth, misleading claim, dan bahkan bohong. Tujuannya menghilangkan kepercayaan pada data obyektif dan merusak kredibilitas sumber data. Pernyataan itu dikeluarkan secara berulang dan menuduh lawan politik melakukan kebohongan," kata Ace dalam keterangan resminya, Senin (4/2).

Ciri-ciri Firehose of Falsehood itu bisa dilihat jelang Pilpres di Tanah Air dan menurut Ace, Jokowi menjadi sasaran dari Firehose of Falsehood.

Baca juga: Presiden Tuding Lawan Politiknya Pakai Propaganda ala Rusia

"Pak Jokowi sering terkena semburan fitnah, hoaks, dan ujaran kebecian yang menuduhnya antek asing dan aseng serta dituding membuka ekonomi Indonesia terhadap serbuan korporasi global, menjadi boneka Tiongkok sampai dengan serbuan TKA," jelas Ace.

"Semburan hoaks yang by design itu untuk membangun framing Indonesia sudah dikuasai asing, hilang kedaulatan, dan juga di ambang kebangkrutan. Di AS, Presiden Donald Trump menggunakan model proganda itu dan mengangkat tema Make America Great Again. Tema yang sama juga digunakan oleh Prabowo (Subianto) melalui Make Indonesia Great Again," sambung Ace.

"Kemiripan itu bukan kebetulan, ada indikasi untuk menjiplak propaganda Trump untuk digunakan di Indonesia. Bisa saja untuk kebutuhan itu didatangkan konsultan-konsultan asing untuk mendukung penggunaan propaganda tersebut," pungkas dia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya