Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Banteng-Thamrin

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
10/7/2020 05:00
Banteng-Thamrin
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SEJAK lama istilah itu kita kenal. Lapangan Banteng yang merupakan simbolisasi Kementerian Keuangan dan MH Thamrin simbolisasi Bank Indonesia perlu untuk bekerja sama. Sinergi antara Lapangan Banteng dan Thamrin dalam mengeluarkan kebijakan akan membuat perekonomian Indonesia berjalan baik.

Perekonomian sebuah negara memang membutuhkan perpaduan pas antara kebijakan fi skal dan kebijakan moneter. Kebijakan fi skal merupakan kebijakan pemerintah untuk mengarahkan ekonomi melalui pengeluaran dan penerimaan pajak, sedangkan kebijakan moneter merupakan langkah Bank Sentral dalam mengatur tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar.

Pada era Orde Baru keterpaduan itu direpresentasikan oleh sosok Prof Widjojo Nitisatro sebagai ahli ekonomi pembangunan dan Prof Ali Wardhana sebagai ahli moneter. Mereka berdua mampu membuat para menteri keuangan dan Gubernur BI untuk selalu melakukan koordinasi dengan baik.

Krisis keuangan 1997 memang kemudian mengubah cara pengelolaan ekonomi kita. BI menjadi lembaga independen yang tidak lagi berada di bawah pemerintah. Mereka bebas untuk mengeluarkan kebijakan dalam upaya menjalankan tugas pengendalian tingkat infl asi dan menjaga nilai tukar rupiah.

Meski menjadi lembaga independen, kebijakan BI sebenarnya tidak bisa lepas dari kepentingan negara. Mereka tetap harus melakukan koordinasi dengan pemerintah karena baik kebijakan pemerintah maupun BI bermuara kepada kepentingan yang sama, yaitu negara dan rakyat Indonesia.

Sungguh aneh apabila BI hanya berkukuh kepada posisinya sebagai lembaga independen. Mereka tidak harus peduli kepada kesulitan yang dihadapi negara. Apalagi ketika kita sedang dihadapi kepada wabah covid-19 seperti sekarang ini. Semua negara ibaratnya sedang dihadapkan kepada posisi to be or not to be.

Terhentinya kegiatan ekonomi hampir empat bulan ini membuat likuiditas di masyarakat mengering. Tidak adanya kegiatan ekonomi yang bisa dilakukan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan akhirnya  engandalkan tabungan yang dimilikinya. Bagi mereka yang tidak memiliki tabungan, kondisi yang dihadapi membawa orang kepada situasi frustrasi.

Jumlah mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan tidak bisa dikatakan sedikit. Setidaknya angka Kementerian Tenaga Kerja mencapai 9 juta orang, baik itu yang sebelumnya belum mendapatkan pekerjaan maupun yang terkapar karena pemutusan hubungan kerja.

Tidak berlebihan apabila ada yang mengatakan kondisi yang kita sedang hadapi seperti rumput yang sudah mengering. Sedikit saja ada percikan yang terjadi akan mudah berubah menjadi api yang sulit untuk bisa dikendalikan.

Pernyataan keras yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada 18 Juni lalu merupakan ekspresi dari kekhawatiran timbulnya percikan api di tengah rumput yang sedang mengering ini. Keengganan BI untuk ikut memikul beban dan mencarikan jalan bagi perbaikan ekonomi akan menambah rasa frustrasi masyarakat yang sedang kesulitan.

Kita memberi apresiasi kepada hadirnya kembali kesadaran BI akan kondisi sulit yang sedang dihadapi negara. Terhentinya kegiatan ekonomi membuat negara juga kehilangan pendapatan pajak. Padahal, pengeluaran yang harus dilakukan justru meningkat. Lapangan Banteng dan Thamrin kembali menyadari pentingnya untuk saling membangun sinergi sebab tidak ada yang diuntungkan apabila perekonomian negara ini telanjur runtuh.

BI Senin (6/7) lalu sepakat untuk ikut membeli surat berharga negara di pasar perdana. SBN perlu dilakukan pemerintah untuk membiayai penanganan covid-19 ataupun langkah pemulihan ekonomi nasional. Mulai usaha mikro, kecil, dan menengah sampai pengusaha besar membutuhkan modal kerja untuk menggerakkan kembali bisnis mereka yang terhenti sekarang ini.

Untuk pembiayaan kebutuhan publik sebesar Rp397,56 triliun pada 2020 ini, BI mau melakukan private placement dengan bunga sepenuhnya ditanggung BI. Sementara untuk pembiayaan kebutuhan non-publik, baik itu untuk membantu UMKM maupun korporasi non- UMKM sebesar Rp177 triliun, pemerintah membayar kurang 1% dari reverse repo rate BI dan sisanya ditanggung BI. Pemerintah hanya akan mengeluarkan SBN sebesar Rp329 triliun untuk pembiayaan kebutuhan nonpublik lainnya dengan menjualnya ke pasar dan seluruh kewajiban bunganya ditanggung oleh pemerintah.

Dengan langkah ini pemerintah bukan hanya tidak perlu menjual SBN dalam jumlah yang terlalu besar ke pasar, tetapi beban bunga yang harus ditanggung pun tidak terlalu berat. Secara tidak langsung BI memompa likuiditas yang mulai mengering di tengah masyarakat dan itulah yang diharapkan bisa menggerakkan ekonomi kembali.

Metode ‘pencetakan uang’ seperti ini dilakukan oleh banyak negara dalam upaya menggerakkan perekonomian mereka yang terhenti. Bahkan negara lain jauh lebih berani dan agresif dalam melonggarkan likuiditas di negaranya. Mereka tidak khawatir terhadap ancaman inflasi karena Bank Sentral mempunyai alat untuk menarik kembali uang tersebut ketika keadaan sudah kembali normal. Sekarang semua negara berupaya untuk menghidupkan terlebih dahulu perekonomian mereka agar rakyat tidak semakin frustrasi.


 

 

 

 

 

 

 

 



Berita Lainnya
  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.