Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KPU Kabupaten Cianjur dikritik tajam oleh elemen masyarakat karena menggelar debat Pilkada Cianjur di sebuah hotel di Soreang, Kabupaten Bandung. Rencananya, debat perdana itu akan berlangsung Jumat (25/10) malam ini.
Tokoh muda Cianjur, Fanpan Nugraha, mempertanyakan urgensi pemilihan lokasi debat yang dilaksanakan di luar Kabupaten Cianjur. Padahal, masyarakat menantikan debat pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati tersebut untuk mengetahui secara langsung kualitas dan kapabilitas dari tiap paslon.
"Kok, digelar di Bandung? Saya sebagai masyarakat baru tahu debatnya dilaksanakan di luar daerah (Cianjur). Urgensinya apa mesti harus di Bandung?," tegas Fanpan, Kamis (24/10).
KPU Cianjur sebagai penyelenggara mestinya menetapkan pelaksanaan debat di Cianjur. Fanpan pun tak habis pikir dengan kebijakan yang diambil KPU Cianjur. Hal itu justru terkesan membuat sekat antara calon pemimpin dengan masyarakat yang nanti memilih mereka.
"Apakah di Cianjur tak ada tempat atau hotel yang representatif? Kalau memang tak ada, gelar saja debatnya di lapangan terbuka supaya bisa disaksikan langsung masyarakat. Ini lebih fair karena pasangan calon itu akan dipilih langsung masyarakat," ungkap dia.
Terlepas nanti debat kedua kabarnya akan dilaksanakan di Cianjur, bagi Fanpan kebijakan KPU terlalu mengada-ada. Bahkan, Fanpan menyebutnya kebijakan KPU tidak relevan dengan semangat demokrasi.
"Mau itu disiarkan langsung atau tidak, kebijakan KPU mengada-ada. Yang akan memilih itu warga Cianjur, bukan warga luar daerah. Kok, harus digelar di luar daerah?," pungkas Fanpan yang juga praktisi hukum dan pengamat kebijakan publik ini.
Anggota KPU Cianjur Divisi Sosialisasi Partisipasi Masyarakat, Pendidikan Pemilih, dan SDM, Fikri Audah Nsy, berdalih pemilihan tempat debat merupakan hasil usulan dan rembukan dengan narahubung dari setiap pasangan calon. Ada berbagai pertimbangan yang mendasari akhirnya dipilih lokasi debat di salah satu hotel di Soreang, Kabupaten Bandung.
Salah satunya berkaitan dengan sarana dan prasarana. Fikri menyebut misalnya area parkir.
"Tidak bisa juga kita dikatakan tidak peduli dengan Cianjur. Selama ini berbagai kegiatan KPU dilaksanakan di sejumlah tempat (hotel) di Cianjur," beber Fikri dihubungi wartawan, Kamis (24/10). (BB/J-3)
Warga Melong kerap menghadapi ancaman banjir saat musim hujan. Rumah yang terendam menyebabkan banyak kerugian harta benda dan mengganggu aktivitas warga.
Selain kemacetan, sampah, dan banjir, Kota Bandung dihadapkan juga pada persoalan keamanan
Ahmad Syaikhu berharap debat hari ini berjalan lancar dan mampu semakin meyakinkan masyarakat Jabar untuk memilih ASIH.
HANYA memiliki calon tunggal tak menyurutkan niat KPU Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, untuk tetap menggelar debat Pilkada 2024.
POLDA Nusa Tenggara Timur (NTT) mengerahkan 258 personel untuk mengamankan jalannya debat perdana calon gubernur dan calon wakil gubernur, Rabu (23/10) malam.
LSI Denny JA Rilis Exitpool dan Quick Count Pilkada 2024 di Tujuh Provinsi
Penyandang DIsabilitas Gunakan Hak Pilihnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved