Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARTAI politik dinilai turut bertanggung jawab atas terkuaknya fakta dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa terdapat satu calon kepala daerah (cakada) pada kontestasi Pilkada Serentak 2024 yang berstatus tersangka. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pun didesak untuk mengambil langkah progresif.
Menurut pakar hukum pemilu dari Universitas Indonesia, Titi Anggraini, penetapan status tersangka yang dilakukan oleh KPK sangat ketat. Ia menilai, minim sekali tersangka yang bisa lolo dari jerat hukum ketika diproses oleh KPK.
Baginya, fakta yang diungkap oleh KPK ihwal status tersangka salah satu cakada tidak akan ada jika partai politik memiliki komitmen antikorupsi yang kuat saat menjaring calon sebelum didaftarkan ke kantor KPU daerah.
Baca juga : Status Cakada Tersangka, KPU: Surat dari KPK Segera Disampaikan ke Daerah
"Sehingga (parpol) tidak akan mengambil risiko mencalonkan tersangka korupsi dalam penyelanggaraan pilkada," terang Titi kepada Media Indonesia, Rabu (11/9).
Titi mengatakan, KPU perlu mengambil langkah progresif untuk menyosialisasikan dan melakukan pendidikan kepada pemilih untuk menyikapi hal tersebut. Tujuannya, agar pemilih paham betul atas konsekuensi pilihannya. Salah satu kampanye yang dapat dilakukan adalah mengajak warga guna menelusuri rekam jejak para calon.
"Termasuk mencermati apakah calon bermasalah secara hukum atau tidak. KPU pasti tidak akan mau mengumumkan dengan alasan adanya asas praduga tak bersalah. Sehingga, harus ada cara lain untuk memastikan bahwa pemilih memang paham dan mendapatkan akses pada rekam jejak calon dengan mudah," papar Titi.
Lebih lanjut, ia berpendapat, jika memang memiliki komitmen pada pemenuhan asas pemilihan yang jujur dan adil, KPU dapat mengumumkan adanya surat KPK sebagai bagian dari keterbukaan informasi publik. Titi menggris bawahi bahwa langkah itu tak melanggar asas praduga tidak bersalah. "Melainkan bagian dari pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntabilitas," pungkasnya. (J-2)
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Maukah KPK mengoptimalkan momentum ini untuk meninggalkan legacy yang baik?
KPK telah menetapkan lima tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi proyek Bandung Smart City.
Strategi penanggulangan korupsi dimulai dari memupuk nilai integritas.
Narasi menggelar pilkada ulang pada 2029 bagi daerah yang calon tunggalnya kalah lawan kotak kosong adalah tidak masuk akal
Betty sebaiknya memilih untuk nonaktif sebagai Komisioner KPU RI hingga perhelatan Pilkada 2024 usai.
Menurut Betty, majunya sang suami dalam Pilkada 2024 sudah disampaikan secara terbuka dalam rapat pleno pimpinan KPU dan dituangkan dalam berita acara.
KPU RI bisa menggunakan aturan internal untuk memberikan konsekuensi kepada Komisoner KPU Betty Epsilon Idroos.
“Wilayah dengan satu pasangan calon ada satu provinsi, 35 kabupaten, 5 kota, dengan total 41 wilayah."
Simulasi ini juga dibuat dalam rangka proses legal drafting tentang pemungutan penghitungan suara yang kini dilakukan KPU.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved