Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana Optimis, Partisipasi Pemilih pada Pilkada Jateng Capai 82 Persen

Gana Buana
09/7/2024 19:56
PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana Optimis, Partisipasi Pemilih pada Pilkada Jateng Capai 82 Persen
Pj Gubernur Jawa tengah Nana Sudjana(Dok. Pemprov Jateng)

PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana optimis bahwa partisipasi pemilih pada perhelatan Pilkada serentak 2024 mencapai 82%. 

“Target saya ketika Pemilu lalu sebanyak 80%, alhamdulillah bisa tercapai 82,5%. Pilkada ini kita tingkatkan, karena pilkada ini masyarakat akan memilih bupati/walikota dan gubernurnya, sehingga kita harapkan minimal 82%,” kata Nana saat acara Rapat Desk Pilkada dan Kondusifitas Wilayah di Gedung Gradhika Semarang, Selasa (9/7)

Nana mengatakan, Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta penyelenggara pemilu sudah siap mengawal penyelenggaraan pilkada Jateng 2024, supaya berjalan dengan aman, lancar dan kondusif. 

Baca juga : Pj Gubernur Jateng Dukung Penuh Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 

Ia mengaku, sengaja jauh-jauh hari menggelar rapat tersebut sebelum tahapan pendaftaran peserta pilkada, supaya pemerintah kabupaten/kota menyiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi pilkada ini. 

“Ini merupakan pilkada serentak pertama se-Indonesia, sehingga kesiapan perlu betul-betul dioptimalkan,” kata Nana.

Dibeberkan dia, ada empat indikator kesuksesan pilkada, meliputi  partisipasi masyarakat yang tinggi, kondusivitas wilayah,  penyelenggaraan tahapan pilkada terlaksana dengan baik, dan pelaksanaan pemerintahan tetep berjalan baik. 

Baca juga : Genjot Sport Tourism di Jateng, Pj Gubernur Jateng Launching Specta 2024

Dalam penyelenggaraan Pilkada ini, diharapkan lebih mengedepankan upaya-upaya pencegahan daripada penindakan. Pencegahan itu bisa dilakukan dengan meningkatkan sosialisasi, edukasi, maupun komunikasi. 

“Pencegahan lebih baik dari pada penindakan, makanya seluruh forkomimda, KPU dan Bawaslu harus kompak dan sinergi,” kata dia.  

Menurut Nana, perhelatan Pilkada lebih rawan dibandingkan dengan Pilpres, karena paslonnya akan berkompetisi dalam satu kabupaten/kota. Oleh karenanya, perlu dilakukan antisipasi-antisipasi, diantaranya dengan membangun komunikasi baik dengan partai politik, tim sukses, maupun masyarakat. (RO/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya