Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pengamat: Prabowo Menang di Sumbar tak Berdampak di Pilkada 2020

Mediaindonesia.com
07/11/2020 13:10
Pengamat: Prabowo Menang di Sumbar tak Berdampak di Pilkada 2020
Pilpres 2019 Prabowo menang di Sumbar tidak menjamin calon Gerindra menang di Pilkada 2020.(Antara)

PENGAMAT politik Universitas Andalas Arifki Chaniago, menilai dengan masuknya Prabowo Subianto ke dalam pemerintahan Jokowi, mengakibatkan turunnya citra Gerindra di Sumatera Barat.

“Jadi ada anggapan di Gerindra bahwa dengan Prabowo menang di 2019, itu juga berdampak di Pilkada 2020, saya jawab tidak," kata Arifki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/11).

Arifki menilai anggapan Gerindra bahwa kemenangan Prabowo di Pemilu 2019 di Sumatera Barat dapat menjadikan kemenangan bagi Gerindra di Pilkada 2020 merupakan anggapan yang salah.

Karena menurut Arifki saat ini di Sumatera Barat sedang dilakukan pemilihan gubenur bukan pemilihan presiden. "Ingat di Sumbar sedang memilih gubernur bukan memilih presiden,” kata Arifki.

Arifki menyebutkan, meski saat ini Andre Rosiade membagikan sejuta masker bergambar Prabowo, hal itu tidak akan mempengaruhi masyarakat Sumbar. "Itu nggak ngaruh itu. Karena sekarang memilih Gubernur,” ucap Arifki.

Arifki menyitir hasil survei Poltracking Indonesia, bahwa orang Sumatera Barat memilih dengan ketokohannya. Bukan partainya. "60 persen lebih orang Minang itu memilih seseorang karena ketokohan, ketokohannya, berarti dalam poin selanjutnya adalah karena partai politik, PAN, Demokrat diuntungkan dengan ini," jelas Arifki.

Menurut Arifki, alasan kedua di Sumatera Barat memilih adalah karena faktor ketua partai. "Yang kedua, orang memilih alasannya karena faktor ketua partai. Pak Mulyadi dan Ali Mukhni adalah ketua DPW. Diuntungkan keduanya. Semua faktor alasan orang Minang memilih tuh diuntungkan di pak Mulyadi sama Ali Mukhni," jelas Arifki.

Arifki menjelaskan, bahwa saar pemilihan Presiden 2019 lalu masyarakat Minang memilih Prabowo karena saat itu sudah tidak ada pilihan lain.

"Jadi memang bahwa orang Minang milih Prabowo itu karena memang nggak suka dengan Jokowi. Karena nggak ada pilihan gitu. Karena dua calon kan,” kata Arifki.

Arifki kemudian menjelaskan, bahwa dengan masuknya Prabowo ke dalam pemerintahan Jokowi justru menurunkan citra Gerindra di Ranah Minang.

"Jadi ketika Prabowo masuk ke pemerintahan artinya bahwa antipati orang Minang ke Gerindra akan timbul. Sehingga pilihan politik ke Gerindra itu pasti berkurang. Apalagi mereka juga nggak lagi memilih Prabowo. Mereka lagi memilih gubernur,” tutur Arifki.(OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya