Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Senjata tradisional Bali menjadi salah satu daya tarik tersembunyi yang dimiliki Pulau Dewata ini. Di balik eksotisme alam yang begitu memukau, kebudayaan dan kekayaan sejarah juga menjadi daya tarik Bali yang sulit ditemukan di tempat lain.
Bukan hanya pakaian adat dan tariannya saja, ternyata senjata tradisional dari Pulau Dewata ini juga cukup populer. Pada umumnya senjata tradisional digunakan sebagai pelengkap upacara keagamaan di Pura, ada pula yang digunakan sebagai koleksi dan hiasan di rumah.
Yang lebih menarik lagi, tidak jarang masyarakat Bali menganggap bahwa senjata tradisional adalah penjaga diri. Khususnya senjata yang memiliki kekuatan gaib atau diyakini bertuah. Hal tersebut sesuai dengan kehidupan masyarakat Bali yang masih sangat lekat dengan adat dan kepercayaan nenek moyang.
Baca juga : Pameran Keindahan dan Makna Luhur Keris Nusantara
Lantas apa saja senjata tradisional Bali sebenarnya dan bagaimana bentuk serta apa fungsinya?
Tidak boleh dibuat oleh sembarang orang, bahkan senjata tradisional juga dibuat hanya pada hari-hari tertentu yang diyakini sebagai hari baik yang dihitung menggunakan duasa. Khususnya jika ingin membuat senjata sebagai pelengkap upacara sakral di Pura.
Nah, berikut ini adalah beberapa senjata tradisional Bali yang sangat menarik untuk kamu ketahui.
Baca juga : 5 Senjata Tradisional Lampung Populer yang Wajib Kamu Ketahui
Senjata tradisional yang pertama adalah Kandik Bali, yang mana dalam Bahasa Bali Kandik berarti Kapak. Tetapi, berbeda dengan kapak pada umumnya, Kandik Bali terbuat dari besi bermata satu dan gagang yang tebal, panjang dan juga kokoh.
Dalam mitologi Bali, Kandik adalah lambing dari Ayudha Dewata atau yang disebut juga dengan senjata para dewa. Hingga kini, masyarakat Bali secara luas pun masih memegang mitologi tersebut.
Ganesha adalah salah satu dewa yang menggunakan Kandik atau Kapak Bali ini. Ganesha Itu sendiri dikenal sebagai dewa ilmu pengetahuan.
Baca juga : Mengenal 9 Senjata Tradisional Jawa Tengah Warisan Para Pejuang
Senjata tradisional Bali selanjutnya yaitu Panambad. Adalah sebuah senjata yang memiliki bentuk sederhana yang menyerupai pisau dapur serta memiliki banyak kegunaan. Hanya saja, bilah pisau pada Panambad lebih panjang dan bagian gagangnya terbuat dari kayu.
Berbeda dengan senjata sebelumnya yang cukup sakral, Panambad lebih digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari salah satunya adalah membersihkan rumput di galengan atau lereng-lereng sawah. Jadi tidak heran jika Panambad akan sangat mudah kamu temui jika berkunjung ke Bali.
Jika Panambad memiliki bentuk yang lebih panjang dan gagang yang sedikit lebih besar dari pisau modern, sebaliknya Tiuk memiliki ukuran yang lebih kecil. Sementara dari bentuknya, tiuk itu sendiri memiliki bentuk seperti pisau atau belati.
Baca juga : Pukau Tarian Nusantara dalam Gugur Gunung Tri Kala
Untuk fungsinya pun hampir serupa, Tiuk dipergunakan oleh para wanita untuk berbagai keperluan memasak di dapur, membuat sesaji dan berbagai pekerjaan sederhana lainnya. Meski begitu, Tiuk tetap memiliki tampilan yang indah dan menarik yang dilengkapi dengan ukiran artistik pada bagian gagang serta sarung atau tempat mata pisaunya.
Pada tahun 1411, Dang Hyang Dwijendra Saka mempersembahkan sebuah senjata keramat yang masih dikenal hingga kini, yaitu Keris Ki Baru Gajah. Ki Baru Gajah dipercaya sebagai keris pembawa kemakmuran bagi masyarakat Bali, membuat tradisi Nglisah masih terus dilestarikan dan diadakan setiap hari ke-210 (penanggalan Bali) atau setiap bulan Juni.
Tujuan dari tradisi ini adalah mensucikan keris dengan mengoleskan minyak kelapa ke seluruh bilah keris. Tradisi tersebut juga bertujuan untuk menghormati dan memuja dewa keris atau yang dikenal sebagai julukan Hyang Pasupati.
Baca juga : Begini Nih, Rasa Makanan di Zaman Kerajaan Majapahit
Selain itu, Keris Ki Baru Gajah juga dipercaya dapat menjamin kesuburan pertanian serta mengendalikan berbagai jenis hama tanaman yang mengganggu.
Nama Trisula adalah berasal dari Bahasa Sansekerta yang mana Tri berarti tiga dan sula berarti tombak. Dengan begitu, Trisula merupakan senjata tradisional Bali yang mempunyai tiga ujung mata tombak yang runcing. Ketajaman ketiga mata tombak trisula sudah tidak diragukan lagi, Trisula dapat membantu melukai atau menusuk dalam sebuah pertarungan.
Bahkan senjata Bali yang unik ini memungkinkan setiap kepala tombak akan memperbesar luka yang tertoreh di tubuh korban. Hanya saja, tombak trisula tidak begitu kuat jika digunakan untuk menyerang musuh dengan jarak menengah apalagi untuk jarak jauh.
Baca juga : 2024, Bali Pungut Tarif Khusus untuk Penanganan Sampah dan Pelestarian Budaya
Keris Tayuhan merupakan keris dari budaya kerajaan Majapahit. Orang Bali menjadikan keris sebagai simbol serta identitas diri yang memiliki nilai magis tinggi. Sehingga Keris Tayuhan selalu mendapat perhatian khusus mulai dari cara perawatan serta penyimpanannya.
Di samping itu, jika dilihat dari fungsinya, Keris yang satu ini biasa digunakan untuk pertahanan diri dari ancaman musuh, khususnya ketika berperang. Namun seiring berjalannya waktu, keris ini dijadikan sebagai benda pusaka yang diberi hiasan seperti ukiran atau dekorasi lain pada bilah, sarung hingga gagangnya.
Wedhung adalah senjata tradisional Bali yang menjadi simbol kesetiaan seorang abdi atau bawahan kepada majikan atau atasannya. Yang mana jika seorang bawahan menikahinya, maka hal tersebut dianggap sebagai janji setia kepada sang atasan hingga akhir hayat.
Baca juga : Lagu Daerah Bali Lirik dan Artinya
Sebenarnya, senjata ini juga bisa kamu temukan di Cirebon, hanya saja pahatan pada bilah Wedhung Bali memiliki mata bermotif sementara senjata Cirebon tidak.
Untuk bentuknya, Wedhung terlihat seperti pisau dengan ukuran yang lebih besar dan memiliki gagang lebih panjang. Karena motifnya yang artistic, saat ini Wedhung sering kali digunakan sebagai hiasan atau dekorasi rumah.
Memiliki bentuk seperti bulan sabit setengah lingkaran, arit Bali ini sering disebut mirip dengan arit Madura. Senjata tradisional Bali ini terbuat dari baja kuat dan cukup panjang. Sehingga Arit seringkali dikenal sebagai senjata yang sederhana namun sangat berbahaya.
Baca juga : Bali Kite International Padukan Layang-layang Lokal dan Mancanegara
Pada zaman dahulu, arit sempat menjadi senjata perang untuk masyarakat Bali karena bentuknya yang kokoh dan mampu mencabik musuh hanya dalam satu sabetan saja. Karena alasan itulah, arit menjadi senjata andalan para prajurit pada masa kerajaan kuno.
Caluk merupakan salah satu senjata tradisional Bali yang memiliki bentuk unik dan akan sangat jarang ditemukan di daerah lain meskipun dengan nama yang berbeda.
Bentuknya menyerupai pisang namun dengan lengkungan di ujungnya dan memiliki gagang yang panjang. Bilahnya tebal namun sangat tajam untuk melakukan berbagai keperluan setiap harinya.
Baca juga : Lewati Hari Tasrikh, Tombak dan Keris Peninggalan Sunan Kudus Disucikan
Pada umumnya, Caluk digunakan untuk memanen buah hingga memotong dahan yang tinggi. Jadi tidak heran jika Caluk memiliki nilai serta peran yang sangat penting untuk warga Bali, terlebih karena masyarakat sekitar masih memiliki keterikatan dengan pertanian dan bercocok tanam yang sangat erat.
Jadi itulah sejumlah senjata tradisional Balo yang penting untuk kami ketahui. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya serta adat istiadat, yang mana setiap daerah atau budaya memiliki senjata tradisional masing-masing.
Setiap senjata juga memiliki ciri khas, simbolik, filosofi, fungsi hingga sejarah yang berbeda. Hal tersebut juga berlaku pada senjata tradisional Bali yang telah kamu simak di atas. Jadi, bagaimana dengan senjata tradisional di daerahmu?
HARGA jual dan penyewaan properti di Bali terus meningkat dari tahun ke tahun dengan proyeksi kenaikan dan imbal hasil sewa (rental yield) yang menjanjikan.
INSIDEN kecelakaan kapal yang terjadi di perairan Sanur, Denpasar, Bali, pada Rabu (4/6), mendapat sorotan tajam dari anggota Komisi VII DPR Bambang Haryo Soekartono (BHS).
PEMERINTAH Australia seperti dikutip dari Canberra Times, melakukan pembaruan dari situs Smartraveller beberapa hari yang lalu.
Sebanyak 28 warga atau 7 kepala keluarga yang saat ini mengungsi akibat sanksi adat.
Produk utama dari KWT Sari Amerta Giri adalah kopi bubuk yang produksinya dalam sebulan bisa mencapai 100-150 kg.
Pelepasan puluhan tukik ini dilakukan dalam rangka memperingati hari raya Timpek Krulut atau hari Valentine versi budaya Bali.
Fadli menyatakan dengan adanya momen khusus ini, pemuda Indonesia akan bisa lebih memahami keris yang merupakan bagian dari budaya Indonesia.
Pameran dan Bursa Tosan Aji (keris) bertajuk Nggugah Pusaka Bumi Pepali digelar dalam rangka Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan.
"Iya (ngulik soal keris) dikasih liat, dikasih pegang, dikasih tau bagaimana pegangnya dan etika ketika mencabut keris dari sarungnya seperti apa,"
RITUAL penjamasan keris peninggalan Sunan Kudus beserta dua tombak masih dilestarikan, setelah melewati hari Tasrikh.
MAHASISWA Universitas Indonesia tergabung dalam Supermileage Vehicle Team HORE UI juara pertama, kategori prototipe untuk kelas mesin pembakaran dalam gasoline di KMHNE 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved