Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dukung Ekosistem Mobil Listrik, EVCuzz akan Bangun Ratusan SPKLU hingga 2025

Ghani Nurcahyadi
31/8/2021 19:40
Dukung Ekosistem Mobil Listrik, EVCuzz akan Bangun Ratusan SPKLU hingga 2025
peluncuran SPKLU EVCuzz(Dok. EVCuzz)

EKOSISTEM mobil lisrik di Indonesia terus berkembang. Hingga 2030 diperkirakan pertumbuhan mobil listrik di Indonesia akan meroket hingga 80%. Pertumbuhan itu pun perlu didukung infrastruktur pendukung, salah satunya Satasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Diperkirakan Indonesia membutuhkan lebih dari 400 ribu SPKLU untuk mendukung perkembangan mobil listrik, termasuk pemasangan SPKLU di lokasi-lokasi strategis dan tersebar ke seluruh Indonesia, Mendukung ketersediaan SPKLU, EVCuzz yang bergerak di penyediaan SPKLU menargetkan bisa memasang SPKLU di 70 lokasi hingga akhir tahun ini dengan kapasitas pengisian AC7kW dan AC22kW.

"Pada tahun 2022 dan tahun-tahun berikutnya penambahan 100 titik lokasi setiap tahunnya hingga 2025. Pada tahun 2026 hingga 2030, EVCuzz merambah EVC mesin kapasitas besar mulai DC40kW, 50kW, 80kW, 120kW hingga 350kW sebagaimana yang telah dituangkan dalam rencana aksi kepada Kementrian ESDM," kata Abdul Rahman Elly, Founder & CEO EVCuzz Charging Network dalam diskusi virtual, Selasa (31/8).

EVCuzz dengan perseroannya PT Exelly Elektrik Indonesia, sebagai provider dan operator SPKLU yang mendapatkan izin resmi SPKLU dari pemerintah dalam hal ini Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, turut berpartisipasi untuk memperkuat infrastruktur tersebut.

Elly mengatakan, pihaknya masih berfokus pada Jawa dan Bali, namun tak menutup kemungkinan untuk memperluasnya hingga pulau-pulau lain di Indonesia.

"Konsentrasi pertama masih di Jawa dan Bali, tapi, tidak menutup kemungkinan untuk permintaan di luar Jawa dan Bali, karena produsen mobil sudah kirim produknya ke Medan, Manado, Makassar, dan lainnya. Namun, untuk saat ini, Jawa dan Bali pasarnya paling besar," kata dia.

Ia juga berharap kehadiran stasiun pengisian daya listrik ini bisa semakin mempermudah dan memasyarakatkan kendaraan listrik di Indonesia.

Baca juga : Mercedes-Benz Umumkan Rencana Mundur dari Ajang Formula E

"Pada akhirnya mereka pengguna EV pada saat mau melakukan pengecasan terbiasa dengan ‘mau nge-cuzz’ dimanapun, kapanpun lewat applikasi yang diunduh di AppStore dan PlayStore. EVCuzz App dibuat menarik, memberikan kemudahan dalam penggunaannya dengan banyak program promosi yang ditawarkan," kata Elly.

Melalui aplikasi ini, pengguna bisa dengan mudah mencari titik lokasi pengisian daya terdekat, pindai (scan) kode batang (barcode) untuk pengecasan dengan hitungan KwH terpakai.

Setelah itu, pengguna bisa melihat transaksi di histori, invoice instan terkirim ke email, top up dana melalui bank besar nasional dan merchant yang bekerja sama dengan EVCuzz.

Elly mengatakan, Indonesia mengalami pertumbuhan kendaraan listrik yang pesat. Pertumbuhan ini pun didukung oleh Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 yang menempatkan stimulasi pasar kendaraan listrik di samping efisiensi dan keamanan energi dan kualitas udara bersih.

"Dengan adanya peraturan tersebut membawa angin segar, sehingga pertumbuhan mobil listrik terus meningkat dan akan mencapai 20 persen di tahun 2025, hingga mencapai 80 persen di tahun 2030," ujarnya.

"Pertumbuhan mobil listrik tidak terlepas dari infrastruktur charging untuk umum atau SPKLU yang mana secara statistik Indonesia, khususnya pulau Jawa dan Bali membutuhkan 430 ribu lokasi pengecasan mulai tahun ini hingga 2030 mendatang baik yang berlokasi di gedung-gedung komersial, hunian juga area publik termasuk rest area jalan tol," imbuhnya. (Ant/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya