Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Refleksi Hardiknas: Nadiem Makarim, Kurikulum Merdeka, dan Arah Baru Pendidikan Indonesia

Ahmad Munji Alumnus PhD dari Universitas Marmara, Turki, dan peneliti di Islam Arastermalar Merkezi, Istanbul Turki
10/5/2024 05:00

BELUM lama ini, melalui penerbitan Permendikbud-Ristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menetapkan Kurikulum Merdeka menjadi Kurikulum Nasional. Sebetulnya kurikulum ini telah dipraktikkan sejak empat tahun lalu oleh lebih dari 300 ribu atau 80% satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Namun, melalui Permendikbud-Ristek Nomor 12 Tahun 2024, pemerintah berupaya memberikan kepastian arah kebijakan tentang kurikulum dan pembelajaran di Indonesia. Hingga saat ini, sudah ada 26 episode Merdeka Belajar.

Pada awalnya penerapan Kurikulum Merdeka menuai banyak kritik dari masyarakat. Mas Nadiem, sebagai Menteri Pendidikan, tidak luput dari sasaran bullying. Dia dianggap tidak berpengalaman dalam dunia pendidikan sehingga tidak layak menjabat sebagai menteri dan berbagai kritik lainnya. Namun, setelah diterapkan di beberapa satuan pendidikan, publik baru sadar bahwa Kurikulum Merdeka teruji mampu menyelesaikan banyak problem dalam sistem pendidikan kita

Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/refleksi-hardiknas-nadiem-makarim-kurikulum-merdeka-dan-arah-baru-pendidikan-indonesia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya