Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
DI zaman yang serba cepat dan praktis ini, tentunya keberadaan air minum dalam kemasan sangat membantu kita dalam memenuhi kebutuhan air dalam tubuh. Namun apa jadinya jika air minum dalam kemasan yang menjadi andalan dalam aktivitas sehari-hari kita, diberitakan mengandung sebuah zat yang disinyalir dapat menyebabkan beberapa bahaya terhadap kesehatan? Mari kita simak faktanya.
Bromat, yang menjadi perbincangan di masyarakat bukanlah senyawa yang secara alami berada dalam air minum dalam kemasan. Seperti kita tahu bahwa air minum dalam kemasan harus melalui proses desinfeksi dengan ozonisasi. Ozonisasi berfungsi untuk menghilangkan segala jenis bakteri dan mikroorganisme merugikan lainnya. Proses inilah yang menghasilkan produk sampingan yang kita kenal bernama Bromat.
Senyawa bromat akan terbentuk ketika ozon yang ditujukan untuk mendesinfeksi air minum dalam kemasan, bereaksi dengan bromida alami yang mengandung unsur Brom bermuatan negatif dan memang sudah terdapat dalam sumber air minum. Brom yang bermuatan negatif bisa bereaksi dengan ozon atau O3 saat proses ozonisasi dan terbentuk senyawa BrO3 atau yang kita kenal dengan Bromat.
Baca juga : Waspadai Senyawa Bromat di Air Minum dalam Kemasan
Perlu kita ketahui juga bahwa senyawa Bromat tidak menghasilkan warna ataupun rasa dalam air, sehingga air minum dalam kemasan yang mengandung senyawa Bromat tidak akan berubah warna ataupun memiliki rasa lebih manis ataupun lebih pahit.
Dampak kesehatan dari Bromat yang sedang ramai diperbincangkan adalah rasa mual, muntah, nyeri perut, diare, muntah darah, gangguan sistem saraf pusat seperti hilangnya reflek dan kelelahan berlebihan, gangguan darah seperti anemia, dan pembengkakan paru. Sebagian besar gangguan kesehatan ini dapat sembuh setelah mendapat penanganan medis.
Namun terdapat juga efek kesehatan akibat senyawa Bromat yang tidak dapat sembuh atau kembali seperti semula, yaitu gagal ginjal dan tuli pada pendengaran. Namun hal ini dapat terjadi jika seseorang mengkonsumsi senyawa Bromat sebanyak ribuan kali lebih banyak dibandingkan dengan yang terdapat pada jumlah standar senyawa Bromat pada air minum dalam kemasan.
Baca juga : Kebutuhan Air Minum Naik, Brand Lokal AMDK Kemasan Gelas Mendominasi
Konsumsi senyawa Bromat dalam kadar yang tinggi dan jangka waktu yang lama juga terbukti menyebabkan kanker pada penelitian pada hewan, sedangkan efek kanker pada manusia belum diketahui sepenuhnya. Beberapa orang berada pada risiko yang lebih besar untuk terkena dampak kesehatan akibat senyawa Bromat yang dikonsumsi berlebihan.
Karena senyawa Bromat dapat menyebabkan efek gangguan pada ginjal, maka mereka yang telah memiliki gangguan pada ginjal sebelumnya dapat berisiko lebih besar daripada mereka yang memiliki ginjal yang sehat. Bicara mengenai suatu senyawa yang ada di dalam air minum, tentunya kita perlu mengetahui berapa batas aman kadar senyawa tersebut, khususnya terkait dampak kesehatan pada manusia.
Rekomendasi WHO atau badan kesehatan dunia menetapkan standar senyawa Bromat pada air minum adalah 10 ppb, namun sifatnya tidak mengikat, dan berbeda di tiap negara. WHO juga menyatakan tidak ada bukti atau penelitian yang memadai tentang karsinogenitas Bromat pada manusia dan, secara alami, Bromat pada tubuh dapat dikeluarkan melalui urin. Di Indonesia sendiri, batas aman Bromat yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) adalah 10 ppb atau 0,01 mg per liter air minum.
Baca juga : Warga Akui Rasa AMDK yang Segar dan Terjangkau
Dikutip dari Kementrian Perindustrian, pengujian kandungan bromat menggunakan alat Ion Chromatography (sesuai SNI 3554:2015 tentang Cara Uji Air Mineral dalam Kemasan) telah menambahkan beberapa parameter kimia, dan salah satunya adalah senyawa Bromat.
Seluruh produsen air minum dalam kemasan di Indonesia harus melewati pengujian ini sebelum dapat memasarkan air minum tersebut ke masyarakat. Selain dari pengujian awal tersebut, dilakukan juga pengujian berkala dari sampel internal maupun eksternal, sehingga baik kadar senyawa Bromat maupun zat kimia lainnya dapat selalu dimonitor dan di evaluasi oleh produsen air minum dalam kemasan.
Sebagai masyarakat awam, tentunya kita tidak perlu khawatir lagi dalam mengkonsumsi air mineral dalam kemasan setelah mengetahui fakta mengenai senyawa Bromat, kadar yang diperkenankan, dan bagaimana sebuah air mineral dalam kemasan bisa mendapatkan izin edar di pasaran. Salam sehat dan produktif!
Tahukah Anda bahwa mengonsumsi obat kadaluwarsa bisa berisiko bagi kesehatan? Banyak orang berpikir bahwa obat yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa hanya kehilangan efektivitasnya
Dua suplemen magnesium yang paling umum dan mudah didapat ialah magnesium sitrat dan glisinat. Apakah persamaan dan perbedaan keduanya dan kamu pilih yang mana?
Waktu yang tepat juga penting jika Anda mengonsumsi obat atau suplemen lain, karena magnesium dapat berinteraksi dengan penyerapan dan efektivitasnya.
PARA ilmuwan di Jepang telah membuat terobosan dalam dunia kimia material dengan mensintesis polimer unik yang memiliki struktur yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
NAD+ membantu memperbaiki kerusakan DNA yang terjadi akibat proses penuaan dan faktor eksternal seperti radikal bebas.
NMN mampu membantu mengurangi keriput, meningkatkan elastisitas kulit, dan memperlambat proses penuaan secara keseluruhan.
Di TKP 1 ditemukan bahan yang siap untuk diedarkan, dalam kaitan distribusinya. Di TKP yang kedua juga temukan bahan-bahan baku yang siap diolah.
Jamu adalah representasi kearifan lokal yang memiliki bukti empiris kuat dan ditopang oleh kajian ilmiah yang terus berkembang.
Kepala BGN Dadan Hindayana membatah tak melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan menyebut sudah ada MoU atau kerja sama dengan BPOM
BPOM berbicara soal peluang Indonesia mampu memproduksi vaksin tuberkulosis (TB) secara mandiri. Saat ini akan diuji klinis vaksin TB buatan M72 besutan pendiri Microsoft, Bill Gates.
BADAN Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) curhat tak dilibatkan seutuhnya dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). BPOM dilibatkan ketika terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) menyusun peraturan terkait influencer atau pemengaruh mereview produk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved