Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Tersingkir di Putaran Pertama, Petra Kvitova Ucapkan Selamat Tinggal pada Wimbledon

Basuki Eka Purnama
02/7/2025 10:04
Tersingkir di Putaran Pertama, Petra Kvitova Ucapkan Selamat Tinggal pada Wimbledon
Petenis Rep Ceko Petra Kvitova(AFP/HENRY NICHOLLS )

PERPISAHAN Petra Kvitova dengan "tempat spesialnya", Wimbledon, selalu menjadi momen yang emosional.

Tidak semua orang merayakan pencapaian profesional dan pribadi terbesar mereka di sini. Di sinilah Kvitova memenangkan dua gelar Grand Slam dan di Centre Court ia bertunangan, dan selama dua minggu Kejuaraan tahun lalu ia melahirkan putranya.

Jadi ketika Court One menyaksikan pertandingan terakhirnya di All England Club sebelum ia pensiun, akhir tahun ini, air mata mengalir untuknya dan tisu pun berhamburan di tribun.

Kekalahan 6-3 dan 6-1 dari unggulan ke-10 Emma Navarro disambut dengan tepuk tangan meriah untuk pemain yang telah lama dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di tur tersebut.

Mengingat kehormatan langka berupa kesempatan beberapa menit di mikrofon meskipun kalah dalam pertandingan, Kvitova mengatakan ia berharap mereka "bisa bermain sedikit lebih lama".

"Saya akan merindukan Wimbledon, saya akan merindukan tenis, saya akan merindukan kalian para penggemar - tetapi saya juga siap untuk babak selanjutnya dalam hidup," kata petenis putri berusia 35 tahun itu.

Dengan keluarganya menonton dari tribunnya, Kvitova mengucapkan terima kasih kepada mereka semua, termasuk beberapa pelatih yang pernah ia miliki, seraya menambahkan: "Pelatih pertama saya adalah ayah saya, pelatih terakhir saya adalah suami saya."

Suaranya bergetar ketika ia berbicara dalam bahasa Ceko saat menyapa keluarganya dan ia meluangkan waktu untuk meninggalkan lapangan dan menikmati momen-momen terakhirnya di sana.

Kvitova dikalahkan Navarro dalam penampilannya yang dipenuhi kesalahan, ditutup oleh kesalahan ganda pada match point.

Namun, sesekali ada sekilas pukulan forehand keras yang mendorong keberhasilannya di lapangan rumput, serta servis keras yang merupakan bagian dari permainan yang melambungkannya ke peringkat dua dunia.

"Rasanya tidak nyata melihat dia melakukan pukulan-pukulan keras ke arah saya dari seberang lapangan," kata Navarro. "Kadang-kadang terasa menakutkan."

"Petra memiliki karier yang luar biasa. Senang sekali bisa bermain melawannya hari ini," lanjutnya. (bbc/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik