Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DANIIL Medvedev kembali gagal melangkah jauh di turnamen Grand Slam saat harus angkat koper lebih awal dari Wimbledon 2025 setelah dikalahkan petenis peringkat 64 dunia, Benjamin Bonzi, dengan skor 6-7 (2), 6-3, 6-7 (3), dan 2-6 di putaran pertama, Selasa (1/7).
Hasil itu menjadi kali kedua secara beruntun Medvedev tersingkir di babak pembuka Grand Slam, setelah sebelumnya kandas di putaran pertama Prancis Terbuka. Sebelumnya, ia juga hanya mampu mencapai babak kedua di Australia Terbuka.
"Untuk saat ini saya belum terlalu khawatir. Mungkin kalau saya menutup tahun di sekitar peringkat 15 dunia, baru saya akan mulai cemas. Tapi sekarang belum," kata Medvedev dikutip dari ESPN.
Terakhir kali Medvedev mengalami dua kekalahan beruntun di putaran pertama Grand Slam terjadi pada 2017, saat menjalani debut di Melbourne Park dan kemudian di Roland Garros.
Pada Prancis Terbuka lalu, Medvedev juga harus menyerah dalam lima set dari Cameron Norrie. Tahun sebelumnya, saat menjadi unggulan kedua di Roland Garros, ia juga kalah di putaran pertama dari Thiago Seyboth Wild, petenis kualifikasi peringkat 172 dunia saat itu.
Menghadapi Bonzi di Wimbledon, Medvedev tampak frustrasi. Ia sempat meluapkan amarah dengan membanting raketnya ke tanah usai kalah di set ketiga.
Bonzi sendiri tampil luar biasa. Meski tiga tahun terakhir belum pernah menang di lapangan rumput, petenis Prancis itu tampil tanpa beban dan sukses mencetak kemenangan pertamanya atas pemain top 10 di ajang Grand Slam.
"Saya cukup terkejut dengan level permainannya. Apa pun yang saya lakukan, bahkan pukulan-pukulan bagus sekalipun, selalu ada jawaban dari dia. Dia hampir tidak membuat kesalahan hari ini," sebut Medvedev.
Cuaca panas ekstrem yang mencapai lebih dari 32 derajat Celsius juga menambah tantangan bagi para pemain. Pemain hanya mendapat jeda 10 menit setelah set ketiga sesuai aturan khusus cuaca panas Wimbledon.
Namun jeda tersebut tak cukup membantu Medvedev, yang langsung tertinggal 0-2 di awal set keempat dan gagal bangkit. Seusai pertandingan, kemarahannya kembali meledak. Ia membanting raket ke kursi dan tas perlengkapannya di pinggir lapangan.
"Saya jelas sangat kecewa dengan kekalahan ini," ucap Medvedev.
Sementara itu, Bonzi menyebut kemenangan atas Medvedev merupakan torehan yang terasa istimewa.
"Ini kemenangan pertama saya atas pemain top 10 di turnamen Grand Slam. Saya sangat menyukai tempat ini. Saya bermain tanpa beban dan mengeluarkan permainan terbaik saya," kata Bonzi.
Selain Medvedev, sejumlah unggulan lain juga harus angkat koper lebih awal. Di antaranya Holger Rune (unggulan ke-8) yang kalah dari Nicolas Jarry, Francisco Cerundolo (16), Alexei Popyrin (20), dan Stefanos Tsitsipas (24). (Z-1)
Kejurnas diikuti 200 petenis dari 65 kabupaten/kota di Indonesia dengan mempertandingkan 22 kategori.
Raducanu kembali tampil solid saat menghadapi Osaka yang merupakan petenis asal Jepang.
Fritz, petenis peringkat empat dunia, tampil dominan dalam laga perdananya sejak tersingkir di semifinal Wimbledon oleh Carlos Alcaraz awal bulan ini.
Venus Williams dijadwalkan turun di nomor tunggal, Selasa (22/7) malam waktu setempat, melawan sesama petenis AS, Peyton Stearns, di laga utama DC Terbuka.
Di usia 45 tahun, Venus Williams masih mencari alasan untuk berkompetisi, mendapatkan wild card untuk edisi ke-13 dari ajang yang digelar di Rock Creek Park tersebut.
Petenis TIongkok Zheng Qinwen menjalani prosedur operasi siku kanan tersebut pada Jumat (18/7).
Casper Ruud mengalahkan petenis wildcard Swiss Dominic Stricker dengan skor 7-5 dan 7-6 (6) untuk melaju ke perempat final Swiss Terbuka.
Petenis peringkat teratas dunia Aryna Sabalenka akan memuncaki undian saat ia mengincar kemenangan kedua berturut-turut di AS Terbuka.
Aryna Sabalenka mengemas kemenangan 4-6, 6-2, dan 6-4 dalam tempo 2 jam 54 menit atas Laura Siegemund di perempat final Wimbledon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved