Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
DANIIL Medvedev kembali gagal melangkah jauh di turnamen Grand Slam saat harus angkat koper lebih awal dari Wimbledon 2025 setelah dikalahkan petenis peringkat 64 dunia, Benjamin Bonzi, dengan skor 6-7 (2), 6-3, 6-7 (3), dan 2-6 di putaran pertama, Selasa (1/7).
Hasil itu menjadi kali kedua secara beruntun Medvedev tersingkir di babak pembuka Grand Slam, setelah sebelumnya kandas di putaran pertama Prancis Terbuka. Sebelumnya, ia juga hanya mampu mencapai babak kedua di Australia Terbuka.
"Untuk saat ini saya belum terlalu khawatir. Mungkin kalau saya menutup tahun di sekitar peringkat 15 dunia, baru saya akan mulai cemas. Tapi sekarang belum," kata Medvedev dikutip dari ESPN.
Terakhir kali Medvedev mengalami dua kekalahan beruntun di putaran pertama Grand Slam terjadi pada 2017, saat menjalani debut di Melbourne Park dan kemudian di Roland Garros.
Pada Prancis Terbuka lalu, Medvedev juga harus menyerah dalam lima set dari Cameron Norrie. Tahun sebelumnya, saat menjadi unggulan kedua di Roland Garros, ia juga kalah di putaran pertama dari Thiago Seyboth Wild, petenis kualifikasi peringkat 172 dunia saat itu.
Menghadapi Bonzi di Wimbledon, Medvedev tampak frustrasi. Ia sempat meluapkan amarah dengan membanting raketnya ke tanah usai kalah di set ketiga.
Bonzi sendiri tampil luar biasa. Meski tiga tahun terakhir belum pernah menang di lapangan rumput, petenis Prancis itu tampil tanpa beban dan sukses mencetak kemenangan pertamanya atas pemain top 10 di ajang Grand Slam.
"Saya cukup terkejut dengan level permainannya. Apa pun yang saya lakukan, bahkan pukulan-pukulan bagus sekalipun, selalu ada jawaban dari dia. Dia hampir tidak membuat kesalahan hari ini," sebut Medvedev.
Cuaca panas ekstrem yang mencapai lebih dari 32 derajat Celsius juga menambah tantangan bagi para pemain. Pemain hanya mendapat jeda 10 menit setelah set ketiga sesuai aturan khusus cuaca panas Wimbledon.
Namun jeda tersebut tak cukup membantu Medvedev, yang langsung tertinggal 0-2 di awal set keempat dan gagal bangkit. Seusai pertandingan, kemarahannya kembali meledak. Ia membanting raket ke kursi dan tas perlengkapannya di pinggir lapangan.
"Saya jelas sangat kecewa dengan kekalahan ini," ucap Medvedev.
Sementara itu, Bonzi menyebut kemenangan atas Medvedev merupakan torehan yang terasa istimewa.
"Ini kemenangan pertama saya atas pemain top 10 di turnamen Grand Slam. Saya sangat menyukai tempat ini. Saya bermain tanpa beban dan mengeluarkan permainan terbaik saya," kata Bonzi.
Selain Medvedev, sejumlah unggulan lain juga harus angkat koper lebih awal. Di antaranya Holger Rune (unggulan ke-8) yang kalah dari Nicolas Jarry, Francisco Cerundolo (16), Alexei Popyrin (20), dan Stefanos Tsitsipas (24). (Z-1)
Sejauh ini, tenis putri memang konsisten menggunakan format best-of-three (tiga set) di semua level turnamen, termasuk Grand Slam.
Emma Raducanu mengalahkan petenis wild card berusia 17 tahun Mimi Xu 6-3 dan 6-3 di putaran pertama Wimbledon.
Menghadapi Fabio Fognini dalam pertandingan yang berlangsung selama 4,5 jam, Carlos Alcaraz harus bekerja keras sebelum akhirnya menang dramatis 7-5, 6-7 (5), 7-5, 2-6, dan 6-1.
Meski sudah mengoleksi empat gelar Grand Slam, lapangan rumput Wimbledon memang bukan medan favorit bagi Naomi Osaka.
Carlos Alcaraz berjuang keras untuk menang 7-5, 6-7 (5-7), 7-5, 2-6, dan 6-1 atas Fabio Fognini di putaran pertama Wimbledon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved