Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PETENIS nomor satu dunia, Aryna Sabalenka, harus bekerja keras untuk melewati rintangan pertamanya di Roma Terbuka. Bertanding di hadapan publik Roma yang penuh semangat, Sabalenka berhasil membalikkan keadaan dan menaklukkan Sofia Kenin dalam laga pembuka yang berlangsung dramatis, dengan skor akhir 3–6, 6–3, 6–3.
Kemenangan ini terasa istimewa karena Kenin sebelumnya pernah mengalahkan Sabalenka di lapangan yang sama pada edisi 2023. Kali ini, meski sempat tertinggal di set pertama, Sabalenka membuktikan kualitasnya dengan tampil lebih solid di dua set berikutnya. Selanjutnya, Sabalenka akan menghadapi Marta Kostyuk di babak keempat, yang tampil impresif dengan kemenangan meyakinkan atas Leylah Fernandez.
Di awal pertandingan, Sabalenka tampak belum sepenuhnya menemukan ritme. Meskipun sempat mendapat peluang break, justru Sofia Kenin yang lebih dulu mengendalikan permainan.
Kenin tampil tajam dengan kombinasi pukulan keras dari baseline dan drop shot akurat yang menyulitkan Sabalenka. Petenis unggulan ke-31 itu langsung unggul dua break dan memenangi set pertama 6–3, meskipun sempat mengalami kendala saat mencoba menutup set akibat kesalahan sendiri.
Masuk ke set kedua, Aryna Sabalenka mulai menunjukkan kelasnya. Tanpa harus melakukan perubahan besar, ia mulai lebih konsisten dan agresif. Kenin yang sebelumnya tampil dominan, mulai menunjukkan celah terutama pada pukulan forehand-nya. Sabalenka mengambil alih kendali permainan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1–1 setelah mengamankan set kedua dengan skor 6–3.
Set penentuan berlangsung ketat. Sabalenka mendapatkan break awal dalam game yang menguras energi—terjadi 24 poin dalam satu game. Namun, Kenin langsung membalas dan menyamakan kedudukan 2–2. Setelah duel sengit dan beberapa peluang yang sempat terbuang, Sabalenka akhirnya kembali mendapatkan break dan mempertahankan keunggulan hingga 5–2. Meskipun Kenin masih sempat memperkecil ketertinggalan, kesalahan return di match point kedua memastikan kemenangan Sabalenka.
Usai menyingkirkan Kenin, Sabalenka tidak bisa bersantai. Di babak keempat, ia akan bertemu Marta Kostyuk, petenis muda Ukraina yang juga tengah dalam performa terbaik. Kostyuk mengalahkan Leylah Fernandez dalam dua set langsung, 6–4, 6–2, di Lapangan Pietrangeli yang legendaris.
Dalam pertandingan tersebut, Kostyuk menunjukkan variasi pukulan yang brilian, termasuk permainan net dan drop shot yang rapi. Meski Fernandez tampil cukup solid, Kostyuk sukses mendikte jalannya pertandingan dan merebut momentum sejak awal. Ini menjadi sinyal peringatan bagi Sabalenka, mengingat Kostyuk juga sempat menyulitkannya di turnamen Madrid pekan lalu.
Kemenangan atas Kenin memperpanjang performa positif Aryna Sabalenka di musim tanah liat tahun ini. Setelah menjadi finalis di Stuttgart dan mengangkat trofi di Madrid, Sabalenka kini mengincar gelar pertamanya di Roma. Namun untuk bisa mewujudkan hal itu, ia perlu tampil lebih konsisten dan meningkatkan level permainan, terutama saat menghadapi lawan tangguh seperti Marta Kostyuk. (internazionalibnlditalia/Z-2)
Pada babak 16 besar, Gauff akan melawan Magda Linette, yang mengalahkan petenis kualifikasi Linda Fruhvirtova.
Kemenangan sempurna 6-0 dan 6-0 itu adalah yang kedua dalam karier Coco Gauff, setelah juga mengalahkan petenis Belanda Arantxa Rus dengan skor yang sama tahun lalu di Madrid.
Coco Gauff menang mudah 6-3 dan 6-3 atas Sofia Kenin dalam pertandingan pertamanya di Australia Terbuka di dalam Rod Laver Arena.
Kali ini, ia akan tampil bersama petenis nomor 1 dunia Iga Swiatek, runner-up AS Terbuka, Jessica Pegula, dan Elena Rybakina.
Setelah tiga set yang sulit, Kenin akhirnya yang menang dengan skor 6-1, 3-6, 6-4.
Carlos Alcaraz kini memiliki 11 gelar major, gabungan dari Grand Slam, trofi di ATP Finals, dan turnamen ATP Masters 1000, serta medali perak Olimpiade.
Jannik Sinner berkompetisi untuk pertama kalinya sejak memenangi Australia Terbuka pada Januari dan meraih lima kemenangan di Roma, sebelum kalah di final dari Carlos Alcaraz.
Di laga final Roma Terbuka, Carlos Alcaraz menundukkan Jannik Sinner dengan skor 7-6 (5) dan 6-1.
Coco Gauff mengalahkan unggulan kedelapan Zheng Qinwen 7-6 (3), 4-6, dan 7-6 (4) untuk mencapai final pertamanya di Roma Terbuka.
Jannik Sinner, yang bermain di turnamen pertamanya sejak Australia Terbuka pada Januari, berusaha menjadi juara tunggal putra Italia kedua di Roma setelah Adriano Panatta menang pada 1976.
Lorenzo Musetti meningkatkan level permainannya dalam perjalanan menuju kemenangan 7-6 (1) dan 6-4, yang merupakan kemenangan keduanya atas Alexander Zverev.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved