Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMBALAP Gresini Racing Marc Marquez mengaku tidak bisa menentukan siapa juara MotoGP 2024 setelah secara matematis persaingan tinggal menyisakan dua pembalap.
Marquez menyebut perebutan gelar tahun ini melibatkan dua pebalap yang sama-sama membela Ducati, yaitu Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.
Dia ditanyai tentang "keterlibatan"-nya dalam menentukan kejuaraan, sesuatu yang secara tidak sengaja pernah dilakukannya sebelumnya.
“Tentu saja sulit. Saya pernah terlibat di masa lalu,” kata Marquez, dikutip dari Crash, Rabu (30/10).
Pada 2015, Valentino Rossi gagal memenangi gelar juara dan menyerahkannya kepada Jorge Lorenzo, dan hingga hari ini menyalahkan campur tangan Marquez.
Akhir pekan ini, MotoGP kembali ke Sirkuit Sepang, tempat terjadinya perseteruan Rossi-Lorenzo-Marquez, sembilan tahun lalu.
Marquez telah ditanyai dalam konferensi pers, baru-baru ini, tentang "memberikan bantuan" kepada duo juara Bagnaia dan Martin, tetapi menepis klaim bahwa ia bisa memberikan pendapat.
"Pada akhirnya, sebagai seorang pembalap, Anda selalu mencoba memberikan 100% kemampuan Anda, dan kami melihat di Phillip Island bahwa, jika Anda harus melakukan gerakan yang kuat, Anda akan melakukannya," kata Marquez.
"Namun, posisi Ducati sulit, karena dua pembalap Ducati bersaing untuk memperebutkan kejuaraan. Jadi, jika satu pembalap Ducati dan yang lainnya pembalap KTM, maka mudah untuk mengetahui apa yang perlu dilakukan," lanjutnya.
Marquez mengatakan, ia merasa perintah tim hanya diperlukan bagi seorang pembalap untuk memenangkan gelar jika mereka bukan yang tercepat di antara pesaing.
“Tapi, seperti ini [dengan dua pembalap Ducati yang bertarung untuk gelar], saya pikir semua orang akan memberikan 100% kemampuan mereka," ujar Marquez.
“Pada akhirnya, saya selalu mengatakan hal yang sama: jika Anda memiliki kecepatan, Anda tidak memerlukan perintah tim; jika Anda yang tercepat di luar sana, Anda tidak memerlukan perintah tim. Jadi, menurutku yang tercepat akan menang.” pungkasnya. (Z-1)
Dengan hasil finis kelima di GP Inggris, Alex Marquez membawa pulang poin penting untuk menjaga posisinya di klasemen sementara kejuaraan dunia MotoGP.
KEMENANGAN pembalap Gresini Racing, Alex Marquez, dalam sprint race MotoGP Inggris 2025 berhasil memangkas selisih poinnya dengan sang kakak, Marc Marquez.
Kemenangan di Spanyol menjadi yang pertama bagi Marquez di kelas MotoGP sejak ia memulai debutnya pada musim 2020 lalu.
Kemenangan di GP Spanyol ini menjadi kemenangan perdana bagi Alex Marquez di kelas MotoGP.
Alex Marquez memimpin klasemen sementara MotoGP dengan meraih total 87 poin atau unggul satu poin dari sang kakak, pembalap Ducati Lenovo Marc Marquez yang berada di posisi kedua.
Alex Marquez, saat ini, memimpin klasemen MotoGP dengan 87 poin menggeser kakaknya, Marc Marquez, yang mengoleksi 86 poin.
Alex Marquez merasa motornya belum mendapat pembaruan dari Ducati.
Seri Aragon menjadi titik balik penting bagi Alex setelah gagal finis di GP Prancis dan hanya menempati posisi kelima di GP Inggris.
Sesuai regulasi, Ducati hanya diizinkan melakukan satu kali pembaruan aerodinamika untuk setiap musim.
Marquez kembali menegaskan dominasinya di Sirkuit Aragon dengan mencetak kemenangan ketujuhnya di lintasan tersebut.
Kemenangan di MotoGP Aragon memperlebar jarak Marc di puncak klasemen MotoGP musim ini.
Alex Marquez mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi keamanan Sirkuit Silverstone setelah mengalami kecelakaan pada start awal MotoGP Inggris.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved