Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ROBERT Saleh, pelatih kepala New York Jets dan pelatih kepala Muslim pertama dalam sejarah NFL, dipecat oleh pemilik klub. Ia dikawal keluar oleh petugas keamanan dengan sesuatu yang disebut oleh organisasi aktivis sebagai permusuhan yang tidak biasa.
Dewan Hubungan Islam Amerika Serikat (CAIR) menulis dalam siaran pers pada Rabu, 8 Oktober, bahwa mereka menyerukan kepada Jets untuk menanggapi tuduhan tersebut dan menjelaskan perlakuannya terhadap Saleh.
"Saleh mengenakan pin bendera Libanon ke pertandingan NFL akhir pekan lalu dan pemilik Jets Woody Johnson pernah dituduh membuat pernyataan bermuatan rasial," tambah CAIR.
Baca juga : Rusia: Krisis Timur Tengah akibat Kebijakan Destruktif Israel-AS
Lahir di Dearborn dari orangtua Libanon, Saleh telah mengenakan pin bendera Libanon ke pertandingan NFL sebelumnya.
Namun, aktivis daring berspekulasi bahwa hal itu membuatnya menjadi sasaran kebencian dan diskriminasi anti-Arab dalam konteks perluasan perang Israel ke Libanon di Timur Tengah.
Jamaal Bowman, anggota Kongres yang akan lengser dari distrik NY-16, mengunggah kekesalannya di X. "Pemiliknya mungkin juga kesal pada Saleh karena mengenakan emblem Libanon di pertandingan (Minggu). Sayangnya, Jets juga begitu." (TRT World/Z-2)
SEDIKITNYA enam orang tewas dan 10 lainnya terluka pada Kamis (7/8) akibat serangan pesawat nirawak Israel di Libanon timur.
PEMERINTAH Libanon dijadwalkan kembali menggelar rapat pada Kamis (7/8) waktu setempat untuk membahas langkah sensitif terkait pelucutan senjata Hizbullah.
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved