Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pemprov NTB Didesak Bantu Selesaikan Hosting Fee Moto GP Mandalika

Andhika Prastyo
27/8/2024 23:06
Pemprov NTB Didesak Bantu Selesaikan Hosting Fee Moto GP Mandalika
Ilustrasi(Antara)

Sebulan menjelang penyelenggaraan Moto GP Seri Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih ada persoalan hosting fee yang harus dibayarkan ke Dorna Sports sebesar Rp231 miliar. Pemerintah Provinsi NTB didesak tidak lepas tangan. Apalagi penyelenggaran ajang balap motor paling bergengsi di dunia adalah pertaruhan kredibilitas negara.

Pengamat ekonomi yang juga dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram, M Firmansyah, mengatakan pemerintah daerah dan pusat harus bisa berkolaborasi untuk kesuksesan penyelenggaraan ajang balap level dunia itu.

“Hosting fee dapat dibayar lewat kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah, juga lembaga bisnis lain. Termasuk PT Injourney Tourism Development Corporation atau ITDC. Perlu semua pihak legowo untuk ini,” kata Firmansyah.

Baca juga : 80 Ribu Orang Ditargetkan Hadiri Moto GP Mandalika 2024

Ia mengatakan ajang Moto GP adalah pertaruhan bagi Indonesia. Jangan sampai dunia beranggapan, Indonesia mau menyelenggarakan event besar tapi tidak memiliki uang. 

Oleh karena itu, menurut Firmansyah, pemerintah pusat perlu duduk bersama dengan pemerintah daerah. Kemudian membahas berapa sisa anggaran yang ada dan berapa yang mungkin bisa dibayar. Sehingga MotoGP kali ini bisa dilaksanakan dengan baik tanpa ada kendala apapun.

Guru Besar Sosiologi Universitas Mataram, Lalu Wiresapta Karyadi, menambahkan penyelenggaraan Moto GP Mandalika bukan hanya persoalan ekonomi atau bisnis olahraga semata. Itu juga sudah menjelma menjadi citra dan martabat bangsa Indonesia. 

Baca juga : Gandeng Asosiasi UMKM dan Undang Chef, ITDC Gelar Program Kelas Memasak

“Mandalika, pulau Lombok, NTB dan Indonesia semakin menjadi perhatian dunia  karena ajang Moto GP. Ini juga merupakan promosi untuk pengembangan pariwisata dan lain-lain. Jadi dalam hemat kami sebagai warga NTB, penyelenggaraan Moto GP 2024 adalah keniscayaan, harus terlaksana,” kata Lalu.

Sejak pertama kali digelar pada 2022 lalu, ajang Moto GP di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika telah membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia dan NTB. 

Pada 2023, multiplier effect MotoGP secara nasional mencapai Rp4,3 triliun dan Rp4,5 triliun pada 2022. MotoGP Mandalika 2023, berdampak positif terhadap kinerja bidang pariwisata dan penyerapan tenaga kerja yang mencapai 24 ribu orang.

Baca juga : Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2023 di Lombok

Saat ini, ITDC telah memiliki lisensi untuk menyelenggarakan Moto GP hingga 2040. Terkait hal itu, perseroan memerlukan dukungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk pembayaran hosting fee untuk penyelenggaran MotoGP. 

Hosting fee atau komitmen fee adalah biaya yang harus dibayar promotor untuk menggelar Moto GP kepada pihak Dorna Sports selaku pemegang hak komersial ekskusif MotoGP. Biaya hosting fee MotoGP 2024 sebesar 12.849.638 Euro atau Rp 231,29 miliar sudah termasuk PPh dan PPN. Di luar hal tersebut, masih ada organizer fee sekitar Rp100 miliar yang selalu menjadi tanggung jawab dan dibayar oleh ITDC.

Dalam kesempatan terpisah, penjabat Gubernur NTB Hassanudin memastikan Moto GP Mandalika akan tetap digelar. Ia meminta seluruh jajarannya membantu persiapan ajang balap tersebut.

"Kita ingin memastikan seluruh persiapan berjalan baik dengan belajar dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya," ujar Hassanudin. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya