Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
ARYNA Sabalenka, yang musim 2024-nya dibuka dengan kemenangan di Australia Terbuka namun kemudian diselingi dengan patah hati dan cedera, menemukan kegembiraan baru saat ia bertekad untuk menutup tahun dengan gemilang di AS Terbuka.
Petenis asal Belarus, yang absen di Wimbledon karena cedera bahu, itu memenangi gelar pertamanya sejak Australia Terbuka pada Januari di Cincinnati pekan lalu.
Ia membukukan kemenangan yang membangun kepercayaan diri untuk menghadapi petenis nomor satu dunia Iga Swiatek, dan bertanding dengan kegembiraan yang datang dari keseimbangan yang lebih baik dalam hidupnya.
Baca juga : Berstatus Juara Bertahan Australia Terbuka, Sabalenka Merasa Terbebani
"Kegembiraan ini datang dengan pengalaman dan pemahaman akan banyak hal," kata Sabalenka seperti dilansir dari Antara.
"Karena sebelumnya, saya mungkin terlalu asyik bermain tenis dan berusaha terlalu fokus, seperti menempatkan diri saya di bawah begitu banyak tekanan."
"Akhir-akhir ini, saya baru menyadari bahwa ini bukan cara kerja yang benar. Anda harus menyeimbangkan kerja keras ini, ekspektasi, tekanan, dan semuanya, dengan sedikit kegembiraan," ujar petenis berusia 26 tahun itu.
Baca juga : Sabalenka Mengaku Lebih Bersemangat karena Dilarang Tampil di Wimbledon
"Anda harus menemukan hal-hal yang membuat Anda gembira, dan saya memiliki tim yang hebat dan kami bersenang-senang bersama."
Sabalenka mengalami masa sulit dengan kematian mantan pacarnya Konstantin Koltsov pada Maret.
Dengan melihat ke belakang, Sabalenka mengatakan, ia mungkin akan mendapat manfaat dari mengambil waktu istirahat, daripada berpegang pada jadwal yang direncanakannya.
Baca juga : Cedera Bahu, Aryna Sabalenka Mundur dari Wimbledon
"Saya benar-benar berpikir bahwa saya seharusnya berhenti dan memisahkan diri dari tenis, hanya memiliki sedikit waktu istirahat dan mengisi ulang tenaga dan memulai semuanya dari awal lagi," kata Sabalenka.
"Saya rasa saya bermain terlalu berlebihan, dan saya banyak membawa beban. Pada akhirnya, cedera itu menghantam saya, dan juga, saya sakit, saya cedera. Saya mengalami masalah perut di Prancis Terbuka."
"Dari segi kesehatan, saya sangat kesulitan."
Baca juga : Elena Rybakina Juarai Brisbane International setelah Tundukkan Sabalenka
Istirahat yang dipaksakan karena cedera bahunya, pada kenyataannya, adalah hal yang ia butuhkan.
"Bukannya saya senang cedera, tetapi saya senang saya memiliki waktu istirahat dan waktu seperti ini untuk menyegarkan pikiran saya," ujar Sabalenka.
Manfaatnya terlihat jelas di Cincinnati, di mana ia bertahan setelah sembilan match point terbuang sia-sia untuk mengalahkan Swiatek di semifinal.
Kemenangan itu adalah persiapan yang ideal saat ia mencoba memperbaiki posisi runner-up dari Coco Gauff di final AS Terbuka tahun lalu.
"Saya benar-benar merasa sangat baik setelah gelar Cincinnati. Sangat penting bagi saya untuk mendapatkan gelar itu dan meraih kemenangan itu," kata Sabalenka, unggulan kedua di New York yang akan mengawali pertandingannya melawan petenis kualifikasi asal Australia Priscilla Hon.
"Dua turnamen pertama sulit bagi bahu saya. Namun, saya sangat senang bahwa di Cincinnati segalanya berjalan lancar bagi saya, dan saya percaya pada kerja keras yang kami lakukan. Saya cukup yakin bahwa saya tidak akan cedera lagi." (Z-6)
Bertanding di babak kedua kualifikasi, Jumat (22/8) WIB, Janice Tjen sukses menundukkan petenis Polandia Maja Chwalinska dengan skor ketat 7-5 dan 7-5.
Coco Gauff jelas menyadari peluangnya terbatas selama ia tidak bisa konsisten melakukan servis pertama atau kedua yang bagus.
Ganda campuran AS Terbuka berhadiah 1 juta dollar AS atau sekitar Rp16,3 miliar, serta jadwal yang dimajukan sebelum nomor tunggal dimulai.
Casper Ruud dan Iga Swiatek menyingkirkan unggulan tuan rumah Madison Keys dan Frances Tiafoe 4-1 dan 4-2 dan mengalahkan Caty McNally dan Lorenzo Musetti.
Emma Raducanu dan Carlos Alcaraz harus mengakui keunggulan pasangan Jack Draper dan Jessica Pegula, yang telah mencapai semifinal AS Terbuka pada Rabu (20/8).
Usai meraih wild card, Venus Williams, yang kini telah berusia 45 tahun, akan mencatatkan penampilan ke-25 di babak utama AS Terbuka.
Swiatek mengalahkan Guo Hanyu, petenis dari babak kualifikasi, dengan skor meyakinkan 6-3, 6-1.
Sinner memilih untuk fokus ke pemulihan cedera yang didapatnya di Wimbledon 2025.
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved