Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
ARYNA Sabalenka, yang musim 2024-nya dibuka dengan kemenangan di Australia Terbuka namun kemudian diselingi dengan patah hati dan cedera, menemukan kegembiraan baru saat ia bertekad untuk menutup tahun dengan gemilang di AS Terbuka.
Petenis asal Belarus, yang absen di Wimbledon karena cedera bahu, itu memenangi gelar pertamanya sejak Australia Terbuka pada Januari di Cincinnati pekan lalu.
Ia membukukan kemenangan yang membangun kepercayaan diri untuk menghadapi petenis nomor satu dunia Iga Swiatek, dan bertanding dengan kegembiraan yang datang dari keseimbangan yang lebih baik dalam hidupnya.
Baca juga : Berstatus Juara Bertahan Australia Terbuka, Sabalenka Merasa Terbebani
"Kegembiraan ini datang dengan pengalaman dan pemahaman akan banyak hal," kata Sabalenka seperti dilansir dari Antara.
"Karena sebelumnya, saya mungkin terlalu asyik bermain tenis dan berusaha terlalu fokus, seperti menempatkan diri saya di bawah begitu banyak tekanan."
"Akhir-akhir ini, saya baru menyadari bahwa ini bukan cara kerja yang benar. Anda harus menyeimbangkan kerja keras ini, ekspektasi, tekanan, dan semuanya, dengan sedikit kegembiraan," ujar petenis berusia 26 tahun itu.
Baca juga : Sabalenka Mengaku Lebih Bersemangat karena Dilarang Tampil di Wimbledon
"Anda harus menemukan hal-hal yang membuat Anda gembira, dan saya memiliki tim yang hebat dan kami bersenang-senang bersama."
Sabalenka mengalami masa sulit dengan kematian mantan pacarnya Konstantin Koltsov pada Maret.
Dengan melihat ke belakang, Sabalenka mengatakan, ia mungkin akan mendapat manfaat dari mengambil waktu istirahat, daripada berpegang pada jadwal yang direncanakannya.
Baca juga : Cedera Bahu, Aryna Sabalenka Mundur dari Wimbledon
"Saya benar-benar berpikir bahwa saya seharusnya berhenti dan memisahkan diri dari tenis, hanya memiliki sedikit waktu istirahat dan mengisi ulang tenaga dan memulai semuanya dari awal lagi," kata Sabalenka.
"Saya rasa saya bermain terlalu berlebihan, dan saya banyak membawa beban. Pada akhirnya, cedera itu menghantam saya, dan juga, saya sakit, saya cedera. Saya mengalami masalah perut di Prancis Terbuka."
"Dari segi kesehatan, saya sangat kesulitan."
Baca juga : Elena Rybakina Juarai Brisbane International setelah Tundukkan Sabalenka
Istirahat yang dipaksakan karena cedera bahunya, pada kenyataannya, adalah hal yang ia butuhkan.
"Bukannya saya senang cedera, tetapi saya senang saya memiliki waktu istirahat dan waktu seperti ini untuk menyegarkan pikiran saya," ujar Sabalenka.
Manfaatnya terlihat jelas di Cincinnati, di mana ia bertahan setelah sembilan match point terbuang sia-sia untuk mengalahkan Swiatek di semifinal.
Kemenangan itu adalah persiapan yang ideal saat ia mencoba memperbaiki posisi runner-up dari Coco Gauff di final AS Terbuka tahun lalu.
"Saya benar-benar merasa sangat baik setelah gelar Cincinnati. Sangat penting bagi saya untuk mendapatkan gelar itu dan meraih kemenangan itu," kata Sabalenka, unggulan kedua di New York yang akan mengawali pertandingannya melawan petenis kualifikasi asal Australia Priscilla Hon.
"Dua turnamen pertama sulit bagi bahu saya. Namun, saya sangat senang bahwa di Cincinnati segalanya berjalan lancar bagi saya, dan saya percaya pada kerja keras yang kami lakukan. Saya cukup yakin bahwa saya tidak akan cedera lagi." (Z-6)
Petenis peringkat teratas dunia Aryna Sabalenka akan memuncaki undian saat ia mengincar kemenangan kedua berturut-turut di AS Terbuka.
JUARA AS Terbuka Aryna Sabalenka menjadi petenis nomor satu dunia menggusur Iga Swiatek yang sebelumnya menempati posisi puncak.
Tahun ini, Coco Gauff belum mencapai final lagi setelah mempertahankan gelarnya di Auckland, Januari lalu.
Kali ini, ia akan tampil bersama petenis nomor 1 dunia Iga Swiatek, runner-up AS Terbuka, Jessica Pegula, dan Elena Rybakina.
Kemenangan Jannik Sinner di AS Terbuka terjadi 19 hari setelah dia dinyatakan tidak bersalah meski dua kali dinyatakan positif zat terlarang dalam tubuhnya, Maret lalu.
Aryna Sabalenka sukses menjadi juara di AS Terbuka 2024 usai mengandaskan wakil tuan rumah Jessica Pegula 7-5 dan 7-5 pada partai final di New York, Minggu (8/9) WIB.
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Untuk pertama kalinya Iga Swiatek berhasil menjuarai Wimbledon.
Novak Djokovic mengakui bahwa kondisi fisik yang kurang prima menjadi salah satu faktor utama kekalahannya dari Jannik Sinner di semifinal Wimbledon 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved