Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
GANDA putri bulu tangkis Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti mengatakan kekalahan mereka di babak 16 besar All England dengan skor 14-21, 21-10, dan 21-16 dari Rena Miyaura/Ayako Sakuramoto adalah karena keduanya bermain kurang percaya diri.
Dalam pertandingan yang dimainkan di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Kamis (14/3), Apriyani mengatakan dirinya bermain terlalu hati-hati sehingga tidak maksimal ketika memberi pukulan, khususnya di gim ketiga ketika ia dan Fadia takluk 16-21.
Di gim penentuan itu, Apri/Fadia sempat unggul 11-10 saat interval dan kemudian melebarkan keunggulan menjadi dua angka saat skor 15-13.
Baca juga : Melaju di All England, Apri Sebut Duetnya dengan Fadia Semakin Membaik
Namun, setelah itu, ganda putri peringkat sembilan dunia itu hilang konsentrasi lawan mereka, pasangan asal Jepang, mampu bangkit dengan menyamakan skor menjadi 16-16 dan kemudian menyudahi laga dengan kemenangan 21-16.
"Kami bermain terlalu hati-hati terutama di gim ketiga. Jadi seperti kami tidak yakin dengan pukulan kami saat unggul," kata Apri, dilansir dari keterangan resmi PBSI, Kamis (15/3).
"Pola permainan mereka hampir sama dengan ganda putri Jepang lainnya yang berani angkat bola tapi memang tadi mereka ada variasi no lobnya," tambahnya.
Baca juga : Pelatih Berharap Apri/Fadia Jaga Tren Positif di Jelang All England 2024
Apri pun menyayangkan kekalahan di babak 16 besar ini, karena menurutnya, ia dan Fadia seharusnya dapat melangkah lebih jauh lagi di All England tahun ini.
"Sangat disayangkan dengan hasil di All England ini, seharusnya kami bisa melaju lebih jauh," ucap pebulu tangkis berusia 25 tahun itu.
Hal senada juga dikatakan Fadia yang mengatakan kurang percaya diri di gim ketiga menyebabkan ia bermain terlalu terburu-buru.
"Selain itu, saya bermain terburu-buru. Ketika mengembalikan bola, tidak ada lanjutannya," aku Fadia. (Ant/Z-1)
Pencarian bibit bulu tangkis muda bakal lebih selektif karena juga terdapat kriteria spesifik yang diprioritaskan yaitu postur yang ideal.
Peserta Epic Aqua Badminton Cup tidak hanya berasal Lombok dan wilayah NTB, peserta juga datang dari berbagai kota besar lainnya seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, bahkan Jakarta
Kejuaraan Kapolri Cup 2025 merupakan salah satu turnamen bergengsi mengingat level yang ditawarkan yaitu level Sirnas Premier yang mempunyai poin rangking yang tinggi.
Bulu tangkis, sebagai salah satu olahraga paling digemari di Indonesia, semakin melahirkan bintang-bintang muda.
Festival SenengMinton merupakan salah satu cara memasyarakatkan bulu tangkis ke usia dini secara terstruktur.
Daniel Marthin mengalami cedera lutut kiri saat tampil di sektor ganda putra bersama Muhammad Shohibul Fikri di ajang beregu campuran Piala Sudirman.
PBSI telah mengkaji performa Fadia yang selama ini juga bermain rangkap.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
Dalam pertandingan putaran kedua Malaysia Masters, Kamis (22/5), Apriyani/Febi menang dua gim langsung dengan skor 21-18 dan 21-16 atas pasangan Taiwan Hsu Ya Ching/Sung Yu-Hsuan.
Ana/Tiwi tampil solid dan tidak kenal lelah untuk menutup pertandingan tiga gim melawan Li Wen Mei/Wang Yi Duo dengan skor 21-15, 19-21, dan 21-10 di putaran pertama Malsyaia Masters.
Lanny/Fadia hanya butuh 27 menit untuk mengalahkan wakil Taiwan Chen Su Yu/Hsieh Yi En dua gim langsung dengan skor 21-14 dan 21-11 di putaran pertama Malaysia Masters.
Apriyani/Febi menang dengan skor 11-21, 21-17, dan 21-19 atas pasangan Tiongkok Li Yi Jing/Luo Xu Min di putaran pertama Malaysia Masters.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved