Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
GANDA putri bulu tangkis Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti mengatakan kekalahan mereka di babak 16 besar All England dengan skor 14-21, 21-10, dan 21-16 dari Rena Miyaura/Ayako Sakuramoto adalah karena keduanya bermain kurang percaya diri.
Dalam pertandingan yang dimainkan di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Kamis (14/3), Apriyani mengatakan dirinya bermain terlalu hati-hati sehingga tidak maksimal ketika memberi pukulan, khususnya di gim ketiga ketika ia dan Fadia takluk 16-21.
Di gim penentuan itu, Apri/Fadia sempat unggul 11-10 saat interval dan kemudian melebarkan keunggulan menjadi dua angka saat skor 15-13.
Baca juga : Melaju di All England, Apri Sebut Duetnya dengan Fadia Semakin Membaik
Namun, setelah itu, ganda putri peringkat sembilan dunia itu hilang konsentrasi lawan mereka, pasangan asal Jepang, mampu bangkit dengan menyamakan skor menjadi 16-16 dan kemudian menyudahi laga dengan kemenangan 21-16.
"Kami bermain terlalu hati-hati terutama di gim ketiga. Jadi seperti kami tidak yakin dengan pukulan kami saat unggul," kata Apri, dilansir dari keterangan resmi PBSI, Kamis (15/3).
"Pola permainan mereka hampir sama dengan ganda putri Jepang lainnya yang berani angkat bola tapi memang tadi mereka ada variasi no lobnya," tambahnya.
Baca juga : Pelatih Berharap Apri/Fadia Jaga Tren Positif di Jelang All England 2024
Apri pun menyayangkan kekalahan di babak 16 besar ini, karena menurutnya, ia dan Fadia seharusnya dapat melangkah lebih jauh lagi di All England tahun ini.
"Sangat disayangkan dengan hasil di All England ini, seharusnya kami bisa melaju lebih jauh," ucap pebulu tangkis berusia 25 tahun itu.
Hal senada juga dikatakan Fadia yang mengatakan kurang percaya diri di gim ketiga menyebabkan ia bermain terlalu terburu-buru.
"Selain itu, saya bermain terburu-buru. Ketika mengembalikan bola, tidak ada lanjutannya," aku Fadia. (Ant/Z-1)
PBSI telah mengkaji performa Fadia yang selama ini juga bermain rangkap.
Jika Indonesia Arena tidak memungkinkan, pemerintah juga membuka opsi penggunaan venue alternatifuntuk Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber.
PASANGAN ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, akan tampil di partai final Indonesia Open 2025, Minggu (8/6) malam berhadapan wakil Korea Selatan (Korsel)
Atmosfer Istora Senayan kembali memanas! Final Indonesia Open 2025 resmi digelar hari ini, Minggu (8/6), mulai pukul 12.00 WIB tadi.
Fajar dan Fikri sebelumnya sempat berduet di ajang Kejurnas mewakili klub SGS PLN.
Fajar dan Fikri pernah dipasangkan mewakili klub SGS PLN pada ajang Kejuaraan Nasional PBSI.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
Dalam pertandingan putaran kedua Malaysia Masters, Kamis (22/5), Apriyani/Febi menang dua gim langsung dengan skor 21-18 dan 21-16 atas pasangan Taiwan Hsu Ya Ching/Sung Yu-Hsuan.
Ana/Tiwi tampil solid dan tidak kenal lelah untuk menutup pertandingan tiga gim melawan Li Wen Mei/Wang Yi Duo dengan skor 21-15, 19-21, dan 21-10 di putaran pertama Malsyaia Masters.
Lanny/Fadia hanya butuh 27 menit untuk mengalahkan wakil Taiwan Chen Su Yu/Hsieh Yi En dua gim langsung dengan skor 21-14 dan 21-11 di putaran pertama Malaysia Masters.
Apriyani/Febi menang dengan skor 11-21, 21-17, dan 21-19 atas pasangan Tiongkok Li Yi Jing/Luo Xu Min di putaran pertama Malaysia Masters.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved