Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

PBSI Kantongi Tiga Catatan Kegagalan Atlet di Sejumlah Turnamen

Khoerun Nadif Rahmat
01/1/2024 16:15

KETUA Umum PBSI Agung S Sempurna mengaku telah mengantongi tiga catatan penting atas gagalnya para atlet bulu tangkis di sejumlah turnamen akhir-akhir ini. Hal tersebut diungkapkan Agung dalam wawancaranya bersama Media Indonesia yang diunggah pada akun media sosial YouTube pada Minggu (31/12) lalu.

Agung mengatakan setidaknya pihaknya memiliki tiga catatan penting atas kemerosotan para atlet di SEA Games 2023. Pertama, padatnya jadwal pertandingan BWF tour di setiap nomor yang mengakibatkan performa para atlet menurun.

"Khususnya yang 300, 500, 750 ke atas ini tinggi sekali. Dan teman-teman nyaris dari satu turnamen ke turnamen lain itu mepet sekali, dua minggu atau tiga minggu," kata Agung dikutip Senin (1/1). "Menurut saya, akhirnya terjadi physical exhausted yang sistemik di antara para atlet. Ini juga risiko cedera dan sebagainya," imbuhnya.

Baca juga: Yeremia Rambitan Dipasangkan dengan Rahmat Hidayat

Karena itu, Agung mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi dengan membuat personal progress report bagi para atlet. Adapun catatan kedua ialah soal kedisiplinan para atlet. Agung menyebutkan faktor kedisiplinan menjadi hal yang yang mendasari hasil buruk di SEA Games 2023.

Ia melanjutkan bahwa kebanyakan atlet pelatnas saat ini mudah terpengaruh dengan kritik yang ditujukan kepada mereka lewat media sosial. Oleh karena itu, Agung tengah memperbaiki faktor disiplin bagi para atlet bulu tangkis supaya dapat berkonsentrasi pada setiap turnamen maupun latihan.

Terakhir soal chemistry antara para pemain dengan para pelatih. Agung menyebutkan bahwa saat ini masih ada kekurangan di faktor tersebut.

Baca juga: Halim Jaga Peluang Tembus Pelatnas Cipayung

Agung menilai seharusnya pelatih bukan hanya berpengaruh pada kepelatihan. Pelatih, lanjut dia, seharusnya mampu mendampingi secara strategi maupun psikologis para atlet.

"Mereka kemudian yang bisa secara komprehensif melihat yang terjadi pada atlet kita, lawan, kemudian bisa memberikan preskripsi. Jika chamisterynya kurang, peran kepelatihan bukan hanya sebagai trainer," tutur Agung.

Untuk 2024, Agung mengaku pihaknya akan bekerja keras mendorong semua aspek untuk mempertahankan tradisi emas di bulu tangkis. Khususnya, bekerja keras melalui Satgas Road to Olimpic.

Lebih lanjut, Agung pun mengajak kepada masyarakat untuk lebih mampu memberikan masukan yang positif terhadap para atlet maupun pelatih. Ia tidak menginginkan masyarakat memberikan narasi-narasi yang negatif terhadap mereka.

"Kalau ada serangan-serangan, kritik, silahkan kritik para pengurus PBSI. Namun, kepada atlet dan pelatih yang sudah bersusah payah, berikan narasi yang positif," bebernya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya