Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMBALAP Ferrari Charles Leclerc mengakui musim 2023 merupakan musim yang mengecewakan untuk timnya. Namun, ia tetap yakin Ferrari bisa bangkit dan kembali kompetitif di Formula 1 2024, menyusul pengembangan yang dilakukan tim pada akhir tahun ini.
"Sejujurnya, ini adalah musim yang mengecewakan. Setelah tahun lalu, kami berharap untuk datang ke musim ini (dengan kompetitif) dan mencoba berjuang untuk (merebut kemenangan) di kejuaraan dunia," kata Leclerc, dikutip dari laman resmi Formula 1, Selasa (5/12).
"Jika melihat musim ini, saya pikir, kami telah mengalami kemajuan yang cukup banyak sepanjang musim dan ini merupakan hal yang positif dan membuat saya percaya diri untuk masa mendatang," tambahnya.
Baca juga: Williams Pertahankan Sargeant untuk Musim 2024
Berkaca dari musim 2022, ketika F1 memberlakukan regulasi baru terkait ground effect, Ferrari mampu tampil baik dengan Leclerc memenangkan dua dari tiga balapan pertama di Bahrain dan Australia, serta unggul 34 poin dari George Russell (Mercedes) di klasemen.
Namun, Max Verstappen bersama tim balap Red Bull mampu beradaptasi lebih baik dan meraih penghargaan tertinggi di akhir tahun. Sementara Ferrari berada di urutan kedua atau tepat di depan Mercedes.
Di musim 2023, Ferrari hanya berhasil membukukan satu kemenangan grand prix melalui Carlos Sainz di Singapura. Sementara, Leclerc mampu mengoleksi tiga posisi pole dan tiga podium dalam empat balapan terakhir, yakni di Meksiko, Las Vegas, dan Abu Dhabi.
Baca juga: Hamilton Mengaku Kecewa dengan Performa di Musim 2023
"Ada celah besar yang harus diisi untuk kembali (bersaing dengan) Red Bull. Jadi, kami akan bekerja keras selama liburan musim dingin dan mudah-mudahan kami bisa kembali lebih kuat tahun depan dengan mobil yang mampu menang," ujarnya.
Di sisi lain, musim ini, Ferrari juga gagal mengalahkan Mercedes di klasemen konstruktor dengan hanya selisih tiga poin.
Leclerc mengatakan, hal tersebut mungkin karena performa mobilnya yang kurang konsisten sepanjang tahun.
Meski demikian, pembalap Monako itu mengaku tetap percaya diri dengan timnya, mengingat sejumlah pengembangan mobil tengah dilakukan, dengan harapan bisa memperbaiki konsistensi performa yang sebelumnya ia sebutkan.
"Saya percaya bahwa sejak (GP) Jepang, ketika kami melakukan upgrade pada mobil, hal itu berjalan ke arah yang benar, terutama untuk gaya mengemudi saya. Saya selalu ingin memiliki lini depan yang kuat dan saya merasa lebih nyaman dan bisa lebih konsisten," pungkas Leclerc. (Ant/Z-1)
Leclerc mengakui kesalahan perhitungan yang dilakukan berdampak besar.
Sebagai pembalap baru yang tergabung dalam tim Ferrari, Lewis Hamilton pertama kalinya merasakan balapan di 'markas' Ferrari pada gelaran GP Emilia Romagna kali ini.
Pembalap Ferrari Lewis Hamilton belum menunjukkan performa yang impresif setelah di GP Arab Saudi hanya finis di posisi ketujuh.
Nasib serupa juga dialami oleh Leclerc yang mencatat bahwa SF25 miliknya mempunyai berat 1 kg di bawah berat minimum sehingga membuatnya didiskualifikasi.
Hamilton mencatatkan waktu tercepat di sesi kualifikasi dengan catatan 1 menit 30,849 detik.
Norris mencatatkan waktu tercepat pada sesi uji coba kali ini dengan catatan 1 menit 31,504 detik.
Lewis Hamilton menilai Charles Leclerc merupakan pembalap yang begitu mengesankan ketika berada di garasi maupun di atas lintasan sirkuit.
Ferrari memiliki susunan pembalap all-star untuk tahun 2025 menyusul keputusan Hamilton untuk bergabung dengan tim Kuda Jingkrak dari Mercedes.
Saat ini, tim Ferarri tengah mematangkan sejumlah pengembangan yang diharapkan mampu meningkatkan kecepatan Lewis Hamilton dan Charles Leclerc.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved