Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GANDA putra bulu tangkis Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengaku tampil kurang agresif saat berlaga di babak 32 besar Kumamoto Masters 2023 sehingga harus mengalami kekalahan 16-21 dan 14-21 dari Kenya Mitsuhashi/Hiroki Okamura, Selasa (14/11).
"Pola permainan yang kami kembangkan tidak keluar sama sekali. Tipe permainan kami sejatinya tidak full defend. Seharusnya kami juga lebih berani keluar menyerang. Kami tadi seharusnya lebih berani capek, lebih sabar, dan mengadu pukulan," kata Hendra dalam informasi resmi PP PBSI.
Pasangan berjuluk The Daddies itu hanya mampu bertahan 34 menit saat menghadapi pasangan wakil tuan rumah tersebut. Bisa dipastikan hasil itu pun tidak sesuai harapan mereka.
Baca juga: Pram/Yere Harus Berjuang Keras Kalahkan Ganda Inggris di Kumamoto Masters
Di awal pertandingan, Hendra/Ahsan bermain dengan lebih tenang dan tidak terlalu banyak menyajikan tekanan kepada Mitsuhashi/Okamura.
Mereka menduga strategi tersebut dapat meredam strategi lawan yang cenderung bermain menyerang sejak awal. Namun, pertahanan Hendra/Ahsan belum konsisten sehingga terus tertekan.
"Permainan kami hari ini bisa dibilang lambat start. Mungkin kami terlalu bermain bertahan. Kalau diserang terus, defend kita pasti juga tidak akan kuat," ungkap Hendra.
Baca juga: Tersingkir dari Kumamoto Masters, Bagas/Fikri Berjanji Perbaiki Fokus
Selain itu, ganda putra peringkat ke-9 dunia itu juga banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga semakin memperkeruh usaha mereka untuk mengejar ketertinggalan.
"Hasil akhir memang tidak seperti yang diharapkan. Kami akui, kami kalah cepat. Juga banyak mati sendiri. Defend kami juga tidak solid. Cuma asal balik saja dan gampang mati," ujar Ahsan.
Menurut The Daddies, permainan Mitsuhashi/Okamura sangat baik karena punya intensitas serangan yang cukup rapat. Faktor tenaga menjadi kelebihan duo Jepang tersebut sehingga bisa terus memberikan tekanan.
"Permainan lawan, harus diakui tidak gampang mati. Kami serang, tidak tembus-tembus. Sebaliknya, saat diserang, kami malah banyak mati. Pengembaliannya kurang baik," pungkas Ahsan. (Ant/Z-1)
Berikut ini adalah data mengenai Prestasi Moh.Ahsan/Hendra Setiawan 2019.
Hendra Setiawan memiliki kesempatan berlaga di Kejuaraan Dunia bersama pebulu tangkis Malaysia Tan Boon Heong.
PENAMPILAN pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang meraih gelar All England 2019 tampil kurang memuaskan pada turnamen Malaysia Terbuka 2019.
Hendra/Ahsan hanya fokus untuk bermain baik menghadapi setiap lawan
The Daddies menyerah dari pasangan Jepang Takeshi Kamura-Keigo Sonoda 13-21, 21-19, dan 17-21.
Pasangan ganda putra itu mengundurkan diri karena kondisi Hendra kurang fit.
Leo/Bagas menang atas pasangan Taiwan Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee melalui rubber game ketat 15-21, 21-15, dan 21-13.
Vito kalah dari Momota lewat pertarungan dua gim yang berlangsung ketat dengan skor 19-21 dan 21-23.
Bagas/Fikri harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah Akira Koga/Taichi Saito dua gim langsung 18-21 dan 16-21 di babak 32 besar turnamen BWF Super 500 tersebut.
Kemenangan tiga gim tersebut dipetik pasangan berjuluk The Prayer itu setelah mengalahkan ganda putra asal Inggris Ben Lane/Sean Vendy dalam laga berdurasi 55 menit.
Ana/Tiwi tersingkir dari ajang Kumamoto Masters setelah dikalahkan wakil tuan rumah Rin Iwanaga/Kie Nakanishi 12-21 dan 11-21 di babak 32 besar, Selasa (14/11).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved