Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GANDA putra bulu tangkis Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan mencatatkan skor kemenangan 16-21, 21-19, dan 21-17 di babak 32 besar Kumamoto Masters 2023 yang berlangsung sengit, Selasa (14/11).
Kemenangan tiga gim tersebut dipetik pasangan berjuluk The Prayer itu setelah mengalahkan ganda putra asal Inggris Ben Lane/Sean Vendy dalam laga berdurasi 55 menit.
"Tadi itu pertandingan yang tidak mudah bagi kami. Terbukti sampai rubber game. Poinnya juga mepet. Dari segi permainan di gim pertama, kami tertekan terus dan terbawa pola permainan lawan," kata Yeremia melalui informasi resmi PP PBSI.
Baca juga: Kalah dari Momota, Vito Evaluasi Diri
Pram/Yere mengawali pertandingan dengan kurang baik karena langsung mendapat tekanan dari Ben/Sean. Strategi yang kurang matang memaksa Pram/Yere untuk menyerahkan keunggulan pada duo Inggris itu.
Pram/Yere sebenarnya tetap berusaha merebut gim pertama, namun akibat strategi yang belum solid justru membuat permainan mereka diwarnai kesalahan sendiri.
"Hari ini kami main cukup baik. Meski begitu, kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya akui lawan juga main baik. Cuma kami bermain lebih variatif, terutama di gim kedua dan ketiga. Di gim pertama kami banyak kecolongan dan lawan lebih mengontrol jalannya permainan," ungkap Pramudya.
Baca juga: Buat Lawan Berlari Kunci Ester Capai Semifinal Korea Masters
Di gim kedua, Pram/Yere menaikkan intensitas serangan dengan memaksa Ben/Sean untuk sering mengangkat bola. Setelah mendapat kesempatan yang pas, Pram/Yere secara kompak memberikan serangan penutup melalui smes-smes keras.
Tidak lupa Pram/Yere juga mengubah pola permainan agar langkah mereka tidak mudah terbaca lawan. Selain itu mereka juga sebisa mungkin tidak termakan oleh pola Ben/Sean yang turut memaksa untuk bermain lob.
"Di gim kedua, kami mencoba mengembalikan keadaan, bermain tidak buru-buru dan harus gantian mengontrol permainan. Begitu juga di gim ketiga, permainan depan harus lebih dipegang," pungkas Pramudya. (Ant/Z-1)
Berikut ini adalah data mengenai Prestasi Moh.Ahsan/Hendra Setiawan 2019.
Hendra Setiawan memiliki kesempatan berlaga di Kejuaraan Dunia bersama pebulu tangkis Malaysia Tan Boon Heong.
PENAMPILAN pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang meraih gelar All England 2019 tampil kurang memuaskan pada turnamen Malaysia Terbuka 2019.
Hendra/Ahsan hanya fokus untuk bermain baik menghadapi setiap lawan
The Daddies menyerah dari pasangan Jepang Takeshi Kamura-Keigo Sonoda 13-21, 21-19, dan 17-21.
Pasangan ganda putra itu mengundurkan diri karena kondisi Hendra kurang fit.
Leo/Bagas menang atas pasangan Taiwan Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee melalui rubber game ketat 15-21, 21-15, dan 21-13.
Vito kalah dari Momota lewat pertarungan dua gim yang berlangsung ketat dengan skor 19-21 dan 21-23.
Bagas/Fikri harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah Akira Koga/Taichi Saito dua gim langsung 18-21 dan 16-21 di babak 32 besar turnamen BWF Super 500 tersebut.
Ana/Tiwi tersingkir dari ajang Kumamoto Masters setelah dikalahkan wakil tuan rumah Rin Iwanaga/Kie Nakanishi 12-21 dan 11-21 di babak 32 besar, Selasa (14/11).
Pasangan berjuluk The Daddies itu hanya mampu bertahan 34 menit saat menghadapi pasangan wakil tuan rumah tersebut. Bisa dipastikan hasil itu pun tidak sesuai harapan mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved