Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
TIM parabalap sepeda menambah perolehan medali Indonesia di ajang Asian Para Games 2022 dengan raihan dua medali. Emas diperoleh melalui Sri Sugiyanti dan Muhammad Fadli Immammudin.
Dalam perlombaan di Chun’an Jieshou Sports Centre, Kamis (26/10) pagi, waktu setempat, Sri Sugiyanti yang turun di nomor Women’s B Time Trial mampu finis terdepan dengan catatan waktu 27:57.95 menit.
Sri, yang dilatih Ni’mal Magfiroh, mengungguli pebalap sepeda asal China Linhua Wang yang berada diposisi kedua dengan waktu 28:52.31 menit. Menyusul medali perunggu diperoleh Nuz Azlia Syafinas Mohd Zais (Malaysia) yang finis dengan torehan 29:19.38 menit.
Baca juga: Saptoyogo Kembali Raih Emas Untuk Indonesia
“Saya tadi ingat pesan Ni’mal untuk terus paksa jangan sampai kendorkan kayuhan. Biarpun sudah sakit banget tetep saya paksa supaya hasilnya bisa maksimal,” kata Sri, dalam keterangan resmi, Kamis (26/10).
Medali emas Sri Sugiyanti merupakan bonus manis yang diberikan atlet unggulan tim para-balap sepeda itu untuk kontingen Merah Putih. Awalnya, Sri sudah memenuhi target satu medali perak di nomor Women’s 3000 meter Individual Pursuit pada Senin (23/10).
Sementara itu, medali emas kedua diraih Fadli, yang turun dalam nomor Men’s C4-5 Time Trial dengan jarak 18,5 km. Fadli mampu memperbaiki performanya dan terus menjaga kecepatan dari awal perlombaan hingga menyentuh garis finis di waktu 25:55.04.
Baca juga: Indonesia Peroleh Emas Pada Blind-Judo di Asian Para Games 2022 Hangzhou
Fadli finis sekitar 1 menit lebih cepat dari lawannya, Xian Wang (China) di posisi kedua dengan waktu 26:03.48. Sementara di posisi ketiga dihuni pebalap Uzbekistan, Boymurod Yavkochev dengan waktu 26:10.86.
Pelatih para-balap sepeda Fadillah Umar mengatakan medali emas dari dua atlet para-sepeda merupakan bonus atas apa yang telah meraka lakukan selama pertandingan.
“Saya bilang ke mereka bahwa hasil ini adalah bonus dari perjuangan mereka yang tanding tanpa beban. nothing to lose, berkat usaha semuanya,” kata Umar, Kamis (26/10).
Ia pun menyebutkan bahwa Fadli memang diandalkan untuk mendapatkan medali emas. Sebab, dia dikatakan mampu atau menjadi spesialis di nomor tersebut.
“Fadli memang spesialisasi di nomor ITT. Tadi dia terlihat percaya diri dan performanya bagus dari awal hingga bertahan sampai satu putaran,” lanjut Umar.
Tim para-balap sepeda masih memiliki peluang mencuri podium untuk tim yang akan berlomba di nomor Men’s C4-5 Road Race yang akan diperkuat oleh Sufyan Saori dan M. Fadli pada Jumat (27/10).
Sejauh ini, tim para-balap sepeda telah melampaui targetnya dengan mengumpulkan 2 medali emas, 3 medali perak dan 3 medali perunggu. (Z-1)
Eni Joe memaknainya sebagai The Beautiful Heart for Difabel, meskipun dengan segala keterbatasannya atlet difabel mampu turut serta mendukung dan melestarikan budaya Indonesia.
Muhadjir menegaskan pemberian hadiah rumah tidak berdasarkan jumlah medali yang didapatkan oleh para atlet, tetapi secara perorangan.
Kontingen Indonesia berhasil melebihi target dengan koleksi 29 medali emas, 30 perak, dan 36 perunggu
Torehan 95 medali tersebut membuat kontingen Merah Putih duduk di peringkat enam memenuhi target 10 besar dan juga melewati incaran target 19 emas.
Emas pertama datang dari Jendi Pangabean di nomor 100 m gaya punggung S9. Jendi berhak atas medali emas dengan catatan waktu 1:05,74 menit.
Rina/Subhan tampil di partai final ganda campuran SH6 menghadapi wakil tuan rumah, Zeng Qingtao/Lin Shuangbao,
INDONESIA menambah raihan tiga dari cabang olahraga para-balap sepeda dan para-tenis meja di World Abilitysport Games (WAG) Thailand 2023, Kamis (7/12).
Satu medali emas diraih oleh Sri Sugiyanti yang dipiloti Ni’mal Magfiroh di nomor Women’s B Road Race dengan jarak tempuh 70km.
Para peserta akan disuguhi rute menantang yang dipadukan dengan pemandangan eksotis khas Yogyakarta. Total elevasi yang ditempuh oleh peserta kurang lebih mencapai 1.400 meter.
Fadli harus puas berada di posisi keenam dengan catatan waktu 4 menit 50,393 detik.
Selama persiapan di Jepang, Fadli melahap program latihan yang diberikan pelatih selama lebih dari dua jam. Program latihan pun berfokus pada kecepatan dan target waktu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved