Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARABALAP sepeda Indonesia menyumbang satu medali emas, satu perak dan satu perunggu di Asian Para Games Hangzhou 2022 dalam perlombaan di Chun?an Jieshou Sports Centre, Jumat (27/10).
Satu medali emas diraih oleh Sri Sugiyanti yang dipiloti Ni’mal Magfiroh di nomor Women’s B Road Race dengan jarak tempuh 70km. Sri mampu finis paling cepat dengan catatan waktu 1 jam 59 menit 23 detik..
Menyusul di posisi kedua, oembalap tuan rumah Linhua Wang/Liuzixin dengan catatan waktu 1:59:23 dan medali perunggu diraih oleh Nur Azlia Syafinaz Mohd Zais/Suhada Zainal Nurul yang mencapai garis akhir pada waktu 2:00:23.
Baca juga : Para-Bulu Tangkis Kunci Target 19 Medali Emas Indonesia
Ini merupakan medali emas kedua yang dipersembahkan Sri/Ni’mal untuk Indonesia dari para-balap sepeda di ajang Asian Para Games (AiPG) Hangzhou 2022.
“Terima kasih banyak kepada seluruh pelatih dan pilot saya yang membimbing saya di sepanjang perjalanan 70km itu tetep mendorong, tetap rileks, ini sangat luar biasa,” kata Sri dalam keterangannya (27/10).
Baca juga : Debut Emas Rina/Subhan di Asian Para Games Hangzhou 2022
Di kelas road race nomor pertandingan Men’s B Road Race, Nurfendi yang dipiloti Diwan Fiar Pradana juga menambah perolehan medali perak Indonesia setelah mengungguli pembalap Kazakhstan Kenzhegul Seitzhan/Lavrentyevanton di posisi ketiga. Nurfendi/Diwan mampu finis dengan catatan waktu 1:42:52. Medali emasnya jatuh ke tangan Korea Selatan yang diawaki Kim Jungbeen/Yoon Jungheon.
Di nomor Road Race N C4-5 Sofyan Saori juga membawa pulang medali perunggu setelah finis dengan catatan waktu 1:46:28. Torehan ini berbeda sangat tipis dengan podium pertama dan kedua yang dipegang oleh pebalap tuan rumah Wei Guoping dan Wang Xian.
Pelatih para-balap sepeda Indonesia Rizan Setyo mengungkapkan raihan baru ini menjadi catatan impresif di tingkat Asia, sekaligus mencetak sejarah baru.
“Prestasi ini tentu melebihi Asian Para Games Jakarta 2018 dimana kita dapat satu emas, delapan perak dan delapan perunggu, sekarang tiga emas, empat perak dan empat perunggu. Hasil ini merupakan prestasi luar biasa dan sangat bersejarah karena untuk mendapatkan emas Asian Para Games ini sangat kompetitif,” kata Rizan.
Kini tim para-balap sepeda akan mempersiapkan program pemusatan latihan bagi M. Fadli yang akan menjadi representasi Indonesia dalam Paralimpiade Paris 2024. (Z-5)
Eni Joe memaknainya sebagai The Beautiful Heart for Difabel, meskipun dengan segala keterbatasannya atlet difabel mampu turut serta mendukung dan melestarikan budaya Indonesia.
Muhadjir menegaskan pemberian hadiah rumah tidak berdasarkan jumlah medali yang didapatkan oleh para atlet, tetapi secara perorangan.
Kontingen Indonesia berhasil melebihi target dengan koleksi 29 medali emas, 30 perak, dan 36 perunggu
Torehan 95 medali tersebut membuat kontingen Merah Putih duduk di peringkat enam memenuhi target 10 besar dan juga melewati incaran target 19 emas.
Emas pertama datang dari Jendi Pangabean di nomor 100 m gaya punggung S9. Jendi berhak atas medali emas dengan catatan waktu 1:05,74 menit.
Rina/Subhan tampil di partai final ganda campuran SH6 menghadapi wakil tuan rumah, Zeng Qingtao/Lin Shuangbao,
Lokasi hadiah rumah tinggal akan disesuaikan dengan domisili atlet.
Leani kini sudah menginjak usia 32 tahun dan baru saja melahirkan seorang anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved