Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ATLET para bulu tangkis Indonesia Leani Ratri Oktila mengisyaratkan untuk menggantung raketnya atau pensiun setelah melakoni Paralimpiade 2024.
"Enggak bisa dibohongi (kondisi saya), dari mulai usia, sampai banyaknya pemain baru yang bermunculan. Kalau saya bisa tampil di sana, apalagi mempersembahkan medali buat Indonesia, itu saya sudah sangat bersyukur," ungkap Leani seperti dilansir dari Antara.
Leani kini sudah menginjak usia 32 tahun dan baru saja melahirkan seorang anak. Sebelumnya, ia mengungkapkan kondisi fisiknya yang kurang prima pascamelahirkan.
Namun, dia berharap bisa beradaptasi dengan baik dan konsisten hingga akhirnya pesta olahraga untuk atlet penyandang disabilitas terbesar di dunia itu digelar tahun depan.
Baca juga:
> Leani Ratri Oktila, Pencetak Sejarah Indonesia di Ajang Paralimpiade
> Pararenang Tambah Sumbangan 2 Medali Emas di Asian Para Games Hangzhou
Peraih medali emas Paralimpiade 2020 itu mengatakan dirinya cukup optimistis dengan kehadiran para atlet muda Indonesia yang tengah dipersiapkan untuk berkompetisi lebih jauh lagi, bahkan menggantikan posisinya.
"Di Indonesia sendiri, sebenarnya banyak (atlet muda), ada regenerasinya. Cuma memang belum dikeluarkan. Pemusatan latihannya juga banyak di daerah. Kita masih punya banyak atlet disabilitas yang sedang dipersiapkan," kata Leani.
"Harapannya semoga Para badminton Indonesia bisa terus meningkatkan prestasinya, konsisten, terutama sampai Paralimpiade Paris, itu harapan terbesarnya," ujarnya menambahkan. (Z-6)
Kontingen Indonesia ditargetkan mampu meraih posisi 10 besar di Asian Para Games 2022.
Seperti yang ditunjukkan lima atlet para boccia, yang langsung menjajal latihan resmi pertama di Hangzhou Gymnasium pada Selasa (17/10).
SPRINTER andalan Indonesia di ajang Asian Para Games (AiPG) Hangzhou, Saptoyogo Purnomo optimis sabet medali emas.
Tim paraatletik Indonesia menincar empat mendali emas di ajang Asian Para Games (AiPG) Hangzhou, China 2023
"Ini sungguh kejutan dari Yogo.Hasil emas lari 400 meter akan jadi pembuka jalan bagi kontingen Indonesia menambah medali,"q
Selain meraih medali emas, Rifky juga memecahkan dua rekor sekaligus yakni rekor Asia yang sebelumnya 1 menit 03,98 detik dan rekor Asian Para Games yang sebelumnya 1 menit 09.38 detik
Melakoni pertandingan di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Jepang, Fredy membantai wakil Korea Kyung Hwan Shin dalam pertandingan dua set langsung 21-8, 21-9.
Nomor yang diikuti Ratri yaitu ganda putri SL3-SU5 berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah, tunggal putri SL4, dan ganda campuran SL3-SU5, berpasangan dengan Hary Susanto.
Ganda putri peringkat satu dunia itu unggul 21-9 dan 21-15 dalam pertarungan 24 menit di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Sabtu (4/9).
Kabar baik itu diperoleh setelah Dheva mengalahkan Suryo dalam pertemuan di babak semifinal yang berlangsung di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Sabtu (4/9).
Fredy terhenti di babak empat besar setelah dikalahkan Suhas Lalinakere Yathiraj dari India 21-9 dan 21-15 di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Sabtu (4/9).
Dalam partai puncak, perjuangan Dheva dipatahkan Cheah Liek Hou dari Malaysia melalui pertarungan ketat dengan skor akhir 17-21, 15-21.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved