Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LEANI Ratri Oktila sempat mengira perjalanan kariernya sebagai atlet bulu tangkis berakhir setelah tragedi Kecelakaan sepeda motor menimpa dirinya pada 2011.
Perempuan yang masih berusia 21 tahun itu padahal bermimpi menjadi atlet bulu tangkis yang hebat dan bisa membanggakan Indonesia di berbagai kejuaraan. apalagi ia sudah menekuni olahraga tepok bulu itu sejak umurnya masih tujuh tahun.
Namun, mimpi tersebut harus dikubur dalam-dalam sejak tragedi kecelakan yang membuatnya mengalami patah tulang pada kaki dan tangan kirinya.
Baca juga: Tidak Hadir di Tokyo, Komite Olimpiade Korut Disanksi
Dia divonis mengalami gangguan pada kakinya yang memiliki panjang yang berbeda. Ia pun harus pensiun sebagai atlet nondisabilitas dan beralih menjadi atlet disabilitas.
Di tengah keterbatasan fisiknya itu, Leani memutuskan untuk terus berjuang merawat mimpinya agar bisa menjadi pebulu tangkis hebat, meski harus menghadapi berbagai tantangan.
Dalam perjalanannya menjadi atlet Paralimpiade, ia sempat mendapat tentangan dari orangtuanya yang tidak mau anaknya merasa kecil hati karena harus bertanding sebagai atlet nondisabilitas.
Namun, Leani selalu memutuskan untuk terus berjuang tidak kenal lelah demi mewujudkan cita-citanya menjadi atlet yang membanggakan. Ia pun mulai mengikuti berbagai turnamen.
Gelar pertama Leani di cabor para-bulu tangkis dicatatkan saat Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2012 Riau ketika dia meraih satu emas dan satu perak.
Tahun 2013 menjadi awal perjalanan Leani bergabung bersama dengan Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia. Ia pun mulai turun dalam kejuaraan internasional.
Naik podium utama berbagai kejuaraan sudah pernah dirasakan, mulai dari emas ASEAN Paragames, emas Asian Paragames, hingga Kejuaraan Dunia Paragames.
Berkat rentetan prestasi yang ditorehkannya, Federasi Badminton Dunia (BWF) menganugerahinya gelar atlet parabadminton putri terbaik selama dua tahun berturut-turut pada 2018 dan 2019.
"Walaupun saya kecelakaan, tapi saya tidak merasa terpuruk saat itu. Yang membuat saya tangguh di tengah keterbatasan, ya, pasti keluarga dan orang sekitar saya yang selalu mendukung saya," kata Leani saat dihubungi, Rabu (8/9).
Kini, sudah 10 tahun berlalu sejak tragedi kecelakaan itu, Leani justru mengukuhkan dirinya sebagai atlet Indonesia tersukses yang mampu mencetak sejarah dengan mempersembahkan tiga medali dalam satu penyelenggaraan Olimpiade atau Paralimpiade lewat cabang parabulu tangkis.
Atlet berusia 30 tahun itu membawa pulang dua emas dan satu perak dalam cabang parabulu tangkis yang baru pertama kalinya dipertandingkan di Paralimpiade.
Emas pertama dipersembahkan dari nomor ganda putri SL3-SU5 bersama Sadiyah Khalimatus pada Sabtu (4/9). Kemenangan tersebut mengulang kisah indah Indonesia di ajang Paralimpiade dengan menghadirkan kembali medali emas untuk Merah Putih, mengakhiri penantian selama 41 tahun.
Sehari berikutnya, Leani mesti menjalani dua laga final, yakni tunggal putri SL4 dan ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto.
Dia hampir saja meraih mahkota kedua ketika mencapai final tunggal putri SL4. Namun ia harus merelakan medali emas kepada wakil Tiongkok Cheng Hefang setelah melewati pertarungan ketat rubber game selama hampir 1 jam.
Leani hanya memiliki waktu kurang dari 3 jam untuk kembali bertarung pada pertandingan final ganda campuran bersama Hary Susanto. Meski letih, ia tidak mau menyerah begitu saja dan tetap memberikan seluruh sisa kekuatannya di lapangan demi sekeping emas lainnya.
Usai gagal di final tunggal putri, Leani justru seakan terlahir kembali, tampil habis-habisan pada final ganda campuran untuk menghabisi wakil Prancis Lucas Mazur/Faustine Noel dan mengklaim emas keduanya di Tokyo.
Emas kedua itu menjadi penutup yang manis bagi perjalanan Indonesia di hari terakhir pelaksanaan Paralimpiade. Raihan dua emas menjadi prestasi terbaik kontingen Merah Putih dalam partisipasi di pesta olahraga penyandang disabilitas terbesar di dunia itu.
"Ini merupakan Paralimpiade dan pertama kalinya saya bertanding di Paralimpiade," kata Leani dikutip laman resmi Olympics.
"Saya selalu mengatakan bahwa saya ingin menunjukkan yang terbaik untuk Indonesia, memberikan segalanya untuk masyarakat Indonesia," ujarnya.
Turun di tiga nomor pertandingan, Leani jelas menargetkan dapat membawa pulang tiga medali emas dari Tokyo.
"Bagi saya pribadi, hasil ini tidak sesuai target karena semua atlet tentunya ingin meraih yang terbaik. Tentunya saya turun di tiga nomor, jadi inginnya tiga emas," ujarnya.
Meski demikian, Leani mengaku tetap bersyukur dengan torehan tersebut. Sebab, ia mengatakan telah memberikan penampilan yang maksimal selama pertandingan.
Leani yang turun di tiga nomor pertandingan itu memang menghadapi tantangan yang lebih berat karena dia mempunyai jadwal pertandingan yang lebih padat serta waktu istirahat yang minim.
Atlet kelahiran Riau, Pekanbaru itu tercatat telah menjalani 12 pertandingan sejak parabulu tangkis dimulai pada 1 September, dan bahkan mesti melakoni empat laga sekaligus dalam sehari sebelum akhirnya mampu
merebut medali emas ganda putri.
Rasa letih itu pun akhirnya terbayar tuntas. Leani yang dulu sempat mengira bahwa perjalanan kariernya sebagai pebulu tangkis bakal berakhir, kini justru menuliskan tinta manis dalam catatan sejarah Indonesia sebagai atlet yang berhasil menghadirkan kembali medali emas untuk Merah Putih, mengakhiri penantian selama empat dekade lamanya.
Maka, tidak salah jika Leani dijuluki sebagai Ratu parabulu tangkis. (Ant/OL-1)
Nama: Leani Ratri Oktila
Tempat, tanggal lahir: Kampar, Pekanbaru, 6 Mei 1991
Cabor: Parabulutangkis
Klasifikasi: SL4
Prestasi:
Olimpiade
Kejuaraan Dunia BWF
Asian Paragames
ASEAN Paragames
Turnamen internasional
Fadli akan mengikuti tiga nomor perlombaan, yakni Individual Pursuit (IP) 4000 meter, Individual Time Trial (ITT) dan Individual Road Race (IRR).
SEBANYAK 131 atlet dari 16 negara akan berburu poin menuju Paralimpiade Paris 2024, melalui turnamen Fox's Indonesia Para Badminton International 2023 di Surakarta.
PERHELATAN akbar ASEAN Paragames 2022 sudah resmi ditutup Presiden Joko Widodo, Sabtu (6/8).
sejumlah nama lainnya yang telah membangun pusat olahraga dan pembinaan atlet usia dini usai pensiun sebagai atlet.
Ni Nengah Widiasih akan berangkat ke George, Rusia, untuk kejuaraan Dunia Angkat Besi, sekaligus persiapan kejuaraan Paralimpiade di Paris, Prancis.
Untuk semakin melebarkan sayap anak bangsa di luar negeri, Wall Street English hadir dengan misi menjadikan Indonesia yang lebih kompetitif dengan Bahasa Inggris.
Ratri bersama rekannya Hikmat Ramdani yang tergabung dalam ganda campuran klasifikasi SL3 - SU5 meraih medali emas pertama di Paralimpiade Paris 2024
Dukungan kepada calon ketua umum PBSI Fadil Imran terus menguat
Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal jadi juara di Singapura Terbuka 2024 setelah takluk dari pasangan Tiongkok, He Ji Ting/Ren Xiang Yu.
TIM para-bulu tangkis Indonesia merebut tujuh medali pada kejuaraan Fazza Dubai Para Badminton International 2023 yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab, 11-17 Desember.
Rina/Subhan tampil di partai final ganda campuran SH6 menghadapi wakil tuan rumah, Zeng Qingtao/Lin Shuangbao,
Cabor para bulu tangkis akan dipertandingan di Morodok Techo Badminton Hall. Tim berkekuatan 23 atlet itu ditargetkan bisa meraih 8 emas, 4 perak, dan 6 perunggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved