Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Atlet Parabalap Sepeda Indonesia Raih 9 Medali di Korea

Khoerun Nadif Rahmat
21/8/2025 22:33
Atlet Parabalap Sepeda Indonesia Raih 9 Medali di Korea
Pebalap sepeda Jawa Tengah Zulaika (belakang) bersama pilotnya Mayla Aida Dwi (depan) memacu sepedanya pada final individual time trial WB 4km parabalap sepada Peparnas XVII Solo 2024 di kompleks kantor Pemda Boyolali, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.(Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

KONTINGEN parabalap sepeda Indonesia menorehkan prestasi membanggakan dengan membawa pulang sembilan medali pada ajang Korea Para-cycling Track Cup yang berlangsung di Yangyang, Korea Selatan, 19-20 Agustus 2025.

Total sembilan medali itu terdiri atas lima emas, dua perak, dan dua perunggu. Dua nama andalan, Tifan Abid Alana dan Muhammad Fadli Imammuddin, tampil menonjol setelah masing-masing menyumbang dua emas.

Tifan meraih kemenangan di nomor time trial 1000 meter men C2 dan individual pursuit (IP) men C2, sementara Fadli berjaya di nomor time trial 1000 meter men C4 dan IP men C4. Emas lain datang dari Sufyan Saori yang menjadi yang terbaik di nomor time trial 1000 meter men C5. Selain emas, Sufyan menambah satu perak dari nomor IP men C5.

Atlet muda Anwar Annaja, yang sebelumnya mencuri perhatian di Peparnas XVII 2024 Solo, turut menyumbang dua medali, yakni perak di time trial 1000 meter men C5 dan perunggu di IP men C5. Sementara itu, Nurfendi bersama tandem barunya, Mufti Fadilah Salma, meraih perunggu di nomor IP men B.

Pelatih parabalap sepeda Indonesia, Rizan Setyo Nugroho, menyebut capaian tersebut telah sesuai dengan target.

"Capaian try out di Korea sudah sesuai target karena event ini adalah momen kita mengumpulkan poin untuk kualifikasi Asian Para Games Nagoya (2026) dan Paralimpiade Los Angeles (2028). Pengumpulan poinnya akan selesai pada Desember tahun ini," ujar Rizan dalam keterangannya, Kamis (21/8).

Selain koleksi medali, beberapa atlet Indonesia juga berhasil memecahkan catatan pribadi. Tifan Abid dan Nurfendi finis tiga detik lebih cepat dibanding tahun lalu, sementara Anwar mencatatkan peningkatan signifikan dengan catatan 19 detik lebih cepat setelah hampir setahun menjalani pemusatan latihan.

Sementara itu, Sufyan Saori sukses memperbaiki rekor di velodrome outdoor, dari 5 menit 11 detik menjadi 5 menit 4 detik.

"Lebih cepat tujuh detik dari rekor lamanya. Ini capaian yang sangat luar biasa karena kita sudah nantikan lama dan akhirnya bisa improve," kata Rizan.

Menurut Rizan, turnamen di Korea Selatan ini juga menjadi ajang pemetaan kekuatan lawan jelang ASEAN Para Games 2025 dan Asian Para Games 2026. Thailand disebut masih menjadi lawan terkuat di kawasan Asia Tenggara, khususnya di nomor time trial 1000 meter, sedangkan Korea Selatan diperkirakan bakal menjadi pesaing berat di tingkat Asia.

"Saat ini program latihan sudah masuk fase persiapan khusus. Tentunya akan ada pengerucutan nomor yang lebih spesifik lagi, karena persaingannya semakin ketat, baik itu di Asia Tenggara maupun Asia. Kita lakukan itu agar raihan medali emas bisa lebih optimal," jelas Rizan.

Usai tampil di Korea Selatan, tim parabalap sepeda Indonesia dijadwalkan mengikuti dua agenda try out internasional: World Champ Track di Brasil, Oktober 2025, dan Para-cycling Cup Road & Track di Thailand, Desember 2025. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya